MENGENAL kelompok Bektashi yang akan memimpin negara Muslim mini di Albania. Negara Muslim mini itu terletak di ibu kota Tirana.
Rencana pembentukan negara Muslim mini ini disampaikan Perdana Menteri Albania Edi Rama. Ia mengatakan hadirnya negara Muslim mini tersebut sebagai sarana untuk mempromosikan kerukunan dan dialog agama.
Dia menerangkan, negara Muslim mini di Albania ini mirip Vatikan. Bakal berfungsi sebagai rumah politik bagi tarekat Bektashi yang merupakan komunitas agama terbesar keempat di Albania setelah Muslim Sunni, Kristen Ortodoks, dan Katolik.
Tarekat Bektashi adalah kelompok sufi yang cukup berpengaruh di Albania. Jumlahnya sekira 10 persen dari total penduduk di negara Albania.
Tarekat Bektashi didirikan pada abad ke-13 di Kekaisaran Ottoman di Turki. Bektashi didirikan Haji Bektash Veli yang berasal dari Nishapur di Persia (sekarang Iran ) tetapi menghabiskan sebagian besar hidupnya di Anatolia (sekarang Turki) sebagai misionaris.
Beberapa pemimpin terpenting Bektashi pindah ke Albania pada awal abad ke-20. Penganut tarekat Bektashi disebut Muslim Bektashi atau hanya Bektashi.
Markas besar komunitas Bektashi bernama Kryegjyshata atau dalam bahasa Albania artinya "Sekte Bektashi". Markas ini berada di Tirana, ibu kota negara Albania.
Bektashi percaya pada Dua Belas Imam, Empat Belas Innocents dan Dedebabas modern. Selain ajaran spiritual Haji Bektash Veli, tarekat Bektashi kemudian secara signifikan dipengaruhi selama periode pembentukannya oleh Hurufis (pada awal abad ke-15), aliran tarekat Qalandariyah, hingga tingkat yang berbeda keyakinan Syiah yang beredar di Anatolia selama abad ke-14 sampai ke-16.
Praktik dan ritual tarekat Bektashi disistematisasi dan disusun oleh Balim Sultan pada abad ke-16. Setelah itu, banyak praktik dan kepercayaan tarekat yang berbeda terbentuk.
Dilansir laman Britannica, Bektashi memperoleh pengaruh politik pada abad ke-15, ketika ordo tersebut mendominasi Janissari, korps militer elite Ottoman yang direkrut dari negeri-negeri Kristen.
Pengaruh mereka memudar setelah tahun 1826, ketika Janissari dibubarkan, tetapi kelompok tersebut kembali bangkit di akhir abad tersebut dengan pembangunan kembali tempat ibadah dan maraknya kegiatan sastra di Turki serta Albania.
Setelah tahun 1925, ketika semua ordo Sufi dibubarkan di Turki, kepemimpinan Bektashi beralih ke Albania. Dengan pelarangan agama di Albania pada tahun 1967, ibadah Bektashi dilanjutkan oleh komunitas-komunitas di Turki, wilayah-wilayah Albania di Balkan, dan Amerika Serikat.
Tradisi Bektashi telah dihidupkan lagi di Albania sejak jatuhnya komunisme di sana pada awal tahun 1990-an.
Sejumlah pihak menilai ajaran Bektashi nyeleneh atau menyimpang dari ajaran Islam. Kelompok ini dikenal sering memodifikasi aturan-aturan agama berdasarkan interpretasi mereka sendiri yang sering kali berbeda dengan ajaran Islam yang lebih umum dianut.
Misalnya membolehkan konsumsi minuman beralkohol dan kebebasan berpakaian untuk wanita tanpa perlu memakai hijab atau sebagainya. Bektashi lebih mengedepankan pendekatan akal pikiran dalam menafsirkan ajaran Islam yang membuat mereka berbeda dari mayoritas Muslim di dunia.
Pembentukan negara Muslim mini di Albania yang akan dipimpin kelompok Bektashi pun dinilai akan menghadapi jalan berliku. Apalagi dengan pandangan terhadap Bektashi yang dianggap menyimpang oleh mayoritas Muslim.
Kelompok Bektashi kemungkinan besar menghadapi kritik keras dan bahkan penolakan dari berbgai pihak yang menganggap upaya ini tidak sesuai dengan ajaran Islam yang lebih luas.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)