INILAH kisah mantan pengedar ganja dan pemuda ateis bernama Cameron dan Mark bersama-sama mengucap dua kalimat syahadat untuk resmi masuk Islam. Keduanya berasal dari Kota Manchester, Inggris.
Awalnya Mark tidak percaya kalau Tuhan itu memiliki anak. Menurut dia, itu merupakan sesuatu yang tidak logis, hingga akhirnya keputusannya tidak memiliki agama dan tak percaya adanya Tuhan itu dilakukan.
Melihat Mark hidup dalam keputusasaan, ibunya pun menyarankannya melanjutkan studi ke Kota Manchester. Di sana dia tinggal dengan seorang teman bernama Cameron dan melalui waktu seperti mahasiswa Barat pada umumnya.
Kehidupan Mark makin berantakan. Semula ia menduga jika hidup hanya digunakan untuk bersenang-senang maka kebahagiaan akan menghampirinya, namun ternyata malah sebaliknya. Dirinya semakin kehilangan arah dan tujuan, tidak tahu kalau hidupnya mau dibawa ke mana.
Suatu hari Cameron tiba-tiba bertanya kepada Mark, apa tujuan hidup di waktu berikutnya? Sebab mereka berdua merasa hampa, kehidupannya hanya dilalui untuk bersenang-senang.
Lalu mereka berdua tiba-tiba tertarik dengan ajaran agama Islam dan mempelajarinya lebih dalam, termasuk tentang kedudukan Nabi Isa Alaihissallam yang sebenarnya. Jika sebelumnya mereka menganggap sebagai Tuhan, sedangkan di Islam adalah seorang Nabi.
"Kenapa tidak ada yang memberi tahu saya sebelumnya kalau Isa itu adalah seorang Nabi?" kata Mark seperti dilansir kanal YouTube Ayatuna Ambassador.
Akhirnya Mark dan Cameron benar-benar memutuskan masuk Islam dan menjadi seorang mualaf. Meskipun pada dasarnya mereka tidak tahu apa-apa tentang Islam.
Hal yang mereka pahami adalah Alquran kitab suci yang dijaga keberadaan dan isinya sampai hari akhir nanti. Kemudian tentang tauhid yang membuat Mark dan Cameron tertarik serta yakin dengan Islam.
"Ketika masuk Islam, saya tidak tahu tentang sholat, puasa, dan haji. Saya tidak tahu apa-apa selain tauhid dan Alquran," ujarnya.
Saat sedang mencari masjid untuk mengukuhkan dan mengucapkan dua kalimat syahadat, Mark dan Cameron bertemu seorang penjual ganja. Hal mengejutkan adalah pengedar obat terlarang itu malah menunjukkan masjid yang sedang mereka cari.
"Ternyata si penjual ganja yang berdiskusi Islam dengan kami juga masuk Islam. Jadi kami bertiga menjadi Muslim dari situasi yang aneh seperti itu," pungkasnya.
Allahu a'lam.
(Hantoro)