Salah satu pesan utama dari peristiwa Isra Miraj adalah perintah sholat. Melalui perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW menerima kewajiban sholat lima waktu langsung dari Allah SWT. Sholat bukan hanya ritual harian, tetapi juga cara untuk menjaga hubungan manusia dengan Allah (hablum minallah).
Sebelum melaksanakan sholat, seorang muslim diwajibkan untuk berada dalam keadaan bersih dan suci, baik secara fisik maupun mental. Kebersihan ini memungkinkan seseorang untuk lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah. Selain itu, sholat juga menciptakan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah dan sesama manusia (hablum minannas).
Sebelum peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW menerima informasi tentang surga, neraka, dan hal-hal gaib lainnya melalui wahyu. Pengetahuan ini disebut sebagai ‘ilmul yaqin, yaitu keyakinan berdasarkan informasi yang diterima tanpa melihat langsung. Sebagai seorang nabi, beliau mempercayai sepenuhnya hal-hal tersebut, meski belum menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Namun, saat perjalanan Miraj, Nabi Muhammad SAW diberi kesempatan untuk melihat langsung surga, neraka, dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Pengalaman ini membawa beliau pada tingkat keyakinan yang lebih tinggi, yakni ‘ainul yaqin, keyakinan yang didasarkan pada penglihatan langsung. Dengan ini, kemantapan atas apa yang diyakini Nabi menjadi semakin kuat, memberikan teladan bagi umat Islam untuk mempercayai apa yang Allah SWT firmankan meskipun tidak semua dapat dilihat secara nyata. Hikmah ini mengajarkan kita untuk senantiasa meningkatkan keimanan dari hanya sekadar mendengar menjadi benar-benar yakin, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa Isra Miraj tidak hanya mencerminkan perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi cermin bagi umat Islam untuk terus belajar dan memperkuat hubungan mereka dengan Allah SWT. Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, umat Islam diharapkan mampu menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)