Allah juga menurunkan perintah kepada umat Muslim untuk bersholawat pada bulan Syaban. Sebagaimana terdapat pada surat Al Ahzab ayat 56,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Bulan Syaban jadi bulan yang semakin istimewa karena bertepatan dengan diangkatnya amal manusia. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i, Rasulullah bersabda,
Usamah bin Zaid menyebutkan dalam hadits, "Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Syaban? Rasulullah menjawab, itu bulan yang terletak di antara bulan Rajab dan Ramadhan serta banyak orang lalai padanya. Dialah bulan diangkatnya amal kepada Rabbil 'alamin (Tuhan Pemelihara Alam Raya). Aku senang amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa," (HR. An-Nasa'i)
Demikian ulasan mengenai peristiwa penting Bulan Syaban.
(Fetra Hariandja)