Persiapan berikutnya adalah meyakinkan diri dengan memiliki tekad kuat dan niat yang tulus untuk melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Dengan memiliki tekad kuat dan niat yang tulus, seorang Muslim tersebut akan melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan maksimal.
Bulan Ramadhan diibaratkan sebagai tamu agung bagi seluruh kaum atau umat Muslim di seluruh dunia. Sebab bulan ini membawa berlimpah rahmat dan kebaikan.
Rasulullah pun senantiasa mengabarkan akan datangnya bulan Ramadhan kepada para sahabat dengan penuh gembira.
Sebagaimana dalam hadits riwayat Hasan dan Nasai, Rasulullah bersabda,
"Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah memfardhukan kepada kalian berpuasa pada bulan ini. Pada bulan ini (pula) pintu langit dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka terhalangi dari kebaikan". (HR. Nasai).
Amalan yang dilakukan selain berpuasa pada bulan Ramadhan adalah berdoa. Amalan ini biasa dilakukan oleh para sahabat Rasulullah, seperti yang disebutkan oleh beberapa ulama salaf,
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
Artinya: "Mereka (para sahabat) berdo'a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan."
Adapun doa yang bisa dipanjatkan untuk menyambut Ramadhan, yaitu:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Arab Latin: Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighnaa ramadhaana.
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."
Sebelum memasuki bulan Ramadha, umat Muslim sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah sunnah dbulan Syaban.
Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau bersabda,
وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
Artinya: "Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya'ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh." Dalam riwayat lain, "Beliau berpuasa di bulan Sya'ban, kecuali sedikit hari."
Memperbaharui taubat jadi salah satu hal yang dianjurkan oleh para ulama sebelum memasuki bulan Ramadhan. Dengan tujuan umat Muslim akan menjadi pribadi yang lebih baik pada bulan suci.
Untuk bertaubat kepada Allah SWT, umat Islam bisa membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى
Arab Latin: "Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a'lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa 'amdii, wa kullu dzalika 'indii"
Artinya: Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719)