Misi Krusial Petugas Embarkasi di Gelombang II Jamaah Haji Indonesia: Dari Validasi Data hingga Bimbingan Ihram

Ramdani Bur, Jurnalis
Senin 19 Mei 2025 10:25 WIB
M Zein menjelaskan peran krusial petugas embarkasi dalam keberangkatan jamaah haji Indonesia gelombang II ke Arab Saudi. (Foto: Kementerian Agama)
Share :

JEDDAH - Petugas Embarkasi memiliki peran penting dalam keberangkatan jamaah haji Indonesia gelombang II yang dimulai Jumat, 16 Mei 2025. Besarnya peran petugas embarkasi disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein, dalam konferensi pers hari ke-18 penyelenggaraan haji 2025 M di Jeddah, Arab Saudi.

M. Zein menilai jamaah haji gelombang II yang mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah,  memiliki karakteristik khusus yang memerlukan perhatian ekstra dari petugas embarkasi.

M Zein menjelaskan betapa pentingnya petugas embarkasi dalam keberangkatan jamaah haji Indonesia. (Foto: Kementerian Agama)

1. Satu Kesalahan Data, Bisa Ganggu Proses Imigrasi

“Sistem pra-manifest akan terkunci otomatis lima jam sebelum take-off. Karena itu, petugas embarkasi harus memastikan semua data jamaah sudah benar dan tervalidasi. Begitu sistem terkunci, tidak ada lagi ruang koreksi,” kata Zein.

Verifikasi data jamaah merupakan titik awal penentu kelancaran proses di bandara Saudi. Andai ada kesalahan, tidak cuma berdampak kepada jemaah bersangkutan, tapi bisa mengganggu keseluruhan sistem penerbangan dan pelayanan imigrasi.

2. Penandaan Visual Jadi Tugas Krusial

Petugas embarkasi bertugas memberi tanda visual bagi jamaah berdasarkan syarikah. Masing-masing jamaah akan ditempeli stiker warna pada paspor dan diikatkan pita warna pada tas mereka.

“Petugas embarkasi harus memahami dan melaksanakan skema penandaan ini secara disiplin. Ini penting agar tidak terjadi kekeliruan rute pelayanan setibanya di Jeddah, terutama bagi kloter dengan layanan syarikah campuran,” ujar Zein.

 

3. Ingatkan Jamaah Kenakan Ihram dari Embarkasi

Berhubung semua jamaah gelombang kedua langsung  menuju Makkah tanpa transit di Madinah, mereka wajib berpakaian ihram sejak dari embarkasi. Petugas wajib memberikan bimbingan terakhir tentang manasik ihram dan memastikan semua jamaah sudah mengenakan pakaian ihram serta melafalkan niat sebelum naik pesawat.

“Kesalahan di titik ini bisa berakibat fatal bagi keabsahan ibadah. Petugas harus hadir sebagai pendamping ibadah, bukan sekadar pelaksana teknis,” kata Zein.

4. Kartu Nusuk: Pastikan Setiap Jamaah Siap Secara Digital

Jamaah wajib tahu manfaat dari "paspor perhajian", kartu Nusuk. Petugas embarkasi diwajibkan memberi edukasi kepada jamaah betapa pentingnya kartu Nusuk.

Kesimpulannya, Zein menegaskan kualitas penyelenggaraan haji di Arab Saudi ditentukan  kesiapan dari tanah air, khususnya oleh petugas embarkasi. "Kita percaya bahwa sinergi dan disiplin dari para petugas, dimulai sejak embarkasi, adalah fondasi dari pelayanan haji yang aman, nyaman, dan mabrur,” tutup Zein.

(Ramdani Bur)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya