Khutbah Jum'at: Berkomentar Baik atau Memperbanyak Diam di Era Media Sosial

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 26 Desember 2025 10:14 WIB
Ilustrasi.
Share :

JAKARTA - Interaksi di media sosial menjadi sesuatu yang sulit dihindari di era modern dan semakin terhubung ini. Setiap orang merasa memiliki ruang bebas untuk berbicara dan berkomentar di dunia maya, padahal seperti di dunia nyata, apa pun yang kita lakukan di sana pasti akan memiliki pertanggung jawabannya. 

Karena itulah dalam khutbah Jum'at berjudul: "Berkomentar Baik atau Memperbanyak Diam di Era Media Sosial", yang dilansir dari NU Online, mengajak orang-orang untuk belajar berkomentar baik atau memperbanyak diam di era ini.

 
Khutbah I


 
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْإِنْسَانَ وَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ، وَأَمَرَهُ أَنْ يَقُوْلَ خَيْرًا أَوْ يَلْزَمَ الصَّمْتَ وَ الْأَمَانَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنْ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ تَعَالَى، وَ قَدْ قَالَ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Rasa syukur atas semua nikmat, mari dengan saksama kita panjatkan kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa. Dengan rahmat-Nya, segala urusan kita dipermudah, rezeki kita dicukupkan, hidup kita pun kian lapang setiap waktu. Sehingga saat ini, kita bisa berkumpul dan bermunajat pada hari Jumat yang mulia.

 
Shalawat dan salam, mari kita bertekad dalam hati, untuk senantiasa menghaturkannya secara konsisten, atas kehadiran Nabi Muhammad Saw. Sosok makhluk yang mulia, teladan dalam keseharian dan idola sepanjang zaman. Begitu pula kepada para kerabat beliau, sahabat, tabi’in, dan setiap orang yang selalu mengikuti jejak beliau, semoga Allah melimpahkan kemurahan-Nya kepada mereka.

 

 
Selanjutnya, mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebab, hanya dengan bertakwa-lah, kita bisa terhindar dari segala keburukan yang ada di dunia maupun akhirat. Salah satu cara takwa yang paling ringan untuk kita lakukan ialah dengan menjaga ucapan. Sebagaimana hal ini dipertegas dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 70-71:

 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

 
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.”

 
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Saat ini merupakan zaman media sosial yang memungkinkan setiap individu berkumpul dalam satu platform untuk berinteraksi. Dengan media sosial, semua orang punya kesempatan untuk berbagi kisah dan menyebarkan informasi dengan mudah. Termasuk juga mengomentari isu-isu sosial yang sedang hangat untuk dibicarakan.

 
Namun, sebaiknya kita harus bijak dalam kehidupan di media sosial ini. Kita tidak boleh asal komentar, menyebar ujaran kebencian, dan menarasikan sesuatu yang berpotensi menimbulkan keributan di masyarakat. Sebab, sama halnya dengan realita, segala sesuatu yang kita tuturkan yang tercermin melalui ketikan di media sosial, akan dicatat dan suatu saat diminta pertanggungjawaban oleh Allah Swt.

 
Adapun kaitannya dengan fakta tersebut, Allah Swt mengingatkan hamba-hamba-Nya, melalui Al-Qur’an Surat Qaf ayat 18:

 
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ

 
Artinya: “Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”

 

 
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Meskipun secara tekstual, QS. Qaf ayat 18 ini menjelaskan tentang segala ucapan yang keluar dari mulut manusia secara nyata akan dicatat oleh pengawas Allah, yakni malaikat Rakib dan Atid. Akan tetapi, dalam konteks modern, ayat ini juga berlaku terhadap segala bentuk postingan, komentar dan tanggapan kita di media sosial. Karena ketiganya adalah cerminan mulut manusia sebagai sebuah alat komunikasi.

 
Maka dengan hal ini, uraian Az-Zuhaili dalam kitab Tafsirul Munir, Jilid 26, halaman 290, sangat relevan untuk mempertegasnya:

 
وَظَاهِرُ الآيَةِ أَنَّ المَلَكَ يَكْتُبُ كُلَ شَيْءٍ مِنَ الكَلَامِ، وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا: إِنَّمَا يَكْتُبُ مَا فِيْهِ ثَوَابٌ وَعِقَابٌ

 
Artinya: “Inti dari (QS. Qaf: 18) ialah bahwasanya malaikat mencatat segala bentuk perkataan (manusia). Ibnu Abbas menjelaskan: sesungguhnya sesuatu yang dicatat itu merupakan pahala dan dosa.”

 
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Setelah menyadari, bahwa setiap postingan, komentar dan tanggapan kita di media sosial merupakan cerminan perkataan kita yang akan diminta pertanggungjawaban juga, maka sebaiknya kita harus bijak dalam berinteraksi di dunia maya ini.

 
Apabila kita merasa belum mampu untuk membuat konten yang baik atau memberikan komentar yang mengedukasi, menginspirasi, dan memotivasi orang lain atas masalah yang menimpanya atau golongannya, maka kita lebih baik diam. Daripada harus membuat seseorang atau kelompok tertentu merasa tersakiti oleh perbuatan kita.

 
Tindakan kehati-hatian dalam bermedia sosial tersebut, termasuk juga sebagai bentuk pelaksanaan terhadap anjuran dari Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Bukhari, bersumber dari Abu Hurairah, dijelaskan:

 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ… : وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ‌فَلْيَقُلْ ‌خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

 
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: … “Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.”

 

 
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Hadits baginda Nabi Muhammad Saw yang menganjurkan kita untuk berkata baik atau diam ini, merupakan rambu-rambu yang harus kita perhatikan dalam bermedia sosial.

 
Adapun Imam Syafi’i menjelaskan, bahwa inti dari hadits Nabi Muhammad Saw tersebut, sebetulnya merupakan isyarat yang menekankan pentingnya berpikir sebelum mengomentari sesuatu. Sebagaimana hal ini diuraikan oleh At-Thayibi dalam kitab Al-Kasyif ‘an Haqaiqis Sunan, jilid 9, halaman 2865:

 
وَقَالَ الشَّافِعِي فِي مَعْنَى الحَدِيْثِ: مَنْ أَرَادَ أَنْ يَتَكَلَّمَ فَلْيَتَفَكَّرْ، فَإِنْ ظَهَرَ لَهُ أَنَّهُ لَا ضَرَرَ عَلَيْهِ، تَكَلَّمْ، وَإِنْ ظَهَرَ لَهُ فِيْهِ ضَرْرٌ أَوْ شَكٌّ فِيْهِ اَمْسِكْ

 
Artinya: “Asy-Syafi’i mengomentari hadits tersebut: siapa saja yang hendak berucap, hendaklah ia berpikir terlebih dahulu. Jika ucapannya tidak berpotensi menimbulkan masalah, maka berbicaralah. Tapi jika memungkinkan mendatangkan masalah, atau ragu dengannya, maka sebaiknya ditahan atau diam.”

 
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Bijaklah dalam bermain media sosial. Sebab setiap unggahan, komentar dan tanggapan kita di dalamnya, akan dicatat sebagai amal kita di dunia. Karenanya jika kita merasa tidak mampu untuk melakukan hal baik, maka sebaiknya memperbanyak diam. Berpikirlah terlebih dahulu sebelum bertindak, niscaya kita selamat di dunia dan akhirat.

 
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى   وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ   اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ   عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ  
 

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya