Berke menepati janjinya
Hulagu tidak bisa melancarkan serangan lebih lanjut terhadap tanah Muslim. Perang Berke-Hulagu di 1262 adalah perang saudara besar pertama di Kekaisaran Mongol barat. Berjuang di Pegunungan Kaukasus, perang ini menumbangkan kekuatan Hulagu. Pasukannya dihancurkan di dekat sungai Terek oleh keponakan Berke, Nogai, dan Hulagu terpaksa mundur. Dia wafat pada 1265, dengan demikian mengakhiri pemerintahan terornya terhadap kaum Muslim.
Sementara Berke Khan cepat menanggapi krisis, dia ragu-ragu memerangi Hulagu, sepupunya. Dengan kata-katanya sendiri:
"Orang Mongol terbunuh oleh pedang orang Mongol. Jika kita bersatu, maka kita akan menaklukkan seluruh dunia."
Tapi Berke tidak bisa duduk dan menyaksikan Hulagu membunuh jutaan Muslim setiap hari. Dia harus melakukan apa yang sudah seharusnya dia lakukan dan dia melakukannya.
Warisan Berke Khan
Berke Khan meninggal kira-kira setahun setelah Hulagu, pada 1266-67. Dia digantikan oleh keponakannya, Mengu-Timur, yang melanjutkan kebijakan aliansi Berke dengan Mamluk dan oposisi terhadap Ilkhanate.
Dalam masa jabatannya yang singkat sebagai Khan dari Golden Horde, Berke meninggalkan dampak yang bertahan lama. Sementara sebagian besar sejarawan cepat melihat Pertempuran Ayn Jalut sebagai peristiwa yang menentukan yang memeriksa serangan Mongol, itu hanya kemenangan parsial.
Hulagu sendiri bukan bagian dari pertempuran. Sementara Mamluk masih kalah jumlah, dan mengalahkan jenderal Hulagu dan sekutu mereka adalah prestasi yang patut dipuji, ancaman itu tidak sepenuhnya dihindari.
Hanya melalui upaya Berke Khan pembantaian umat Islam terhenti. Intervensi oleh Berke Khan menyelamatkan Kota Suci Islam, termasuk Mekah, Madinah, dan Yerusalem, dari pasukan Hulagu. Semua orang telah menyaksikan bagaimana jutaan orang terbunuh dengan darah dingin selama Kejatuhan Baghdad, semua berkat Hulagu. Jika bukan karena Berke Khan, banyak kota lain akan mengalami nasib yang sama. Sangat menyakitkan untuk melihat banyak Muslim masa kini bahkan belum pernah mendengar tentang Berke Khan dan kontribusinya terhadap Islam.
Tentu, dia mungkin bukan contoh kesucian. Tetapi Berke Khan adalah seseorang yang menyadari kalau saudara seimannya membutuhkan bantuannya. Dia tidak menghindar dari melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat. Berbeda dengan para pemimpin saat ini, Berke Khan tidak bersembunyi di balik diplomasi atau keuntungan pribadi atau batas-batas kebangsaan yang palsu. Ini adalah warisannya, dan semoga Allah membalas Berke Khan atas usahanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)