Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Manfaat Luar Biasa Puasa untuk Kesehatan Otak

Agregasi Hellosehat.com , Jurnalis-Selasa, 14 Mei 2019 |09:41 WIB
3 Manfaat Luar Biasa Puasa untuk Kesehatan Otak
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SELAIN untuk alasan beribadah, ternyata saat kita puasa juga berdampak positif pada kesehatan tubuh, salah satunya otak. Otak memiliki tugas penting untuk mengatur kinerja organ lain dalam tubuh.

Memang, menjaga kesehatan otak harus dilakukan dengan rutin. Kok bisa, ya, puasa berpengaruh pada otak? Lantas, apa saja manfaat puasa untuk kesehatan otak?

Nah, ini karena glukosa yang merupakan makanan utama bagi otak Anda menjadi sangat terbatas saat berpuasa. Dalam kondisi tersebut, tubuh akan mengalihkan sumber bahan bakar yang awalnya glukosa menjadi lipid (lemak).

Baca Juga: Pria Ini Bangunkan Sahur dengan Cara Tarik Urat, Lihat Videonya Bikin Ngakak!
Setelah gula dibakar habis, tubuh akan mulai membakar lemak dan mengubahnya menjadi keton.

Awalnya, tubuh akan menggunakan glikogen (gula yang disimpan pada otot dan hati) sebagai energi. Setelah gula dibakar habis, tubuh akan mulai membakar lemak dan mengubahnya menjadi keton.

Keton adalah bagian kecil dari lemak yang digunakan sel sebagai sumber energi. Perubahan sumber energi saat puasa inilah yang kemungkinan memberikan manfaat untuk kesehatan otak.

Banyak studi yang mengamati manfaat puasa untuk kesehatan. Tahun 2014, sebuah penelitian melaporkan bahwa puasa juga memberi manfaat untuk otak.

Berikut ini adalah beberapa manfaat puasa untuk kesehatan sistem saraf pusat Anda.

Baca Juga: Lama Tak Muncul di Layar Kaca, 4 Artis Ini Memutuskan untuk Hijrah
Tahun 2014, sebuah penelitian melaporkan bahwa puasa juga memberi manfaat untuk otak.

1. Mencegah stres

Salah satu manfaat puasa untuk kesehatan otak adalah menghindarkan Anda dari stres. Sebenarnya, stres dibutuhkan pada situasi tertentu. Namun, stres berlebihan tentu tidak baik untuk tubuh, termasuk otak Anda.

Stres dan kecemasan membuat otak Anda sangat aktif, seperti memikirkan masalah dan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Akibatnya, otak Anda menjadi sangat sibuk dan bisa mengganggu rutinitas harian Anda, termasuk pola tidur.

Stres dan cemas berlebihan tentu bisa merusak kesehatan otak dalam jangka panjang, salah satunya menyebabkan depresi dan gangguan kecemasan.

Studi menemukan bahwa puasa dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan secara efektif. Selama berpuasa, tubuh secara maksimal memperbaiki kerusakan sel dari stres oksidatif.

Stres oksidatif merupakan kondisi tubuh ketika level radikal bebas lebih banyak dibanding antioksidan (zat yang mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas).

2. Meningkatkan fungsi otak

Selain mencegah stres, ada manfaat lain puasa untuk kesehatan otak Anda. Perubahan sumber energi untuk otak selama puasa, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam mengantarkan sinyal-sinyal tertentu.

Hal ini dibuktikan dengan dilepaskannya lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi.

Puasa yang dikombinasikan dengan olahraga juga menunjukkan manfaat yang baik untuk otak. Keduanya dapat meningkatkan jumlah mitokondria dalam neuron.

olahraga juga menunjukkan manfaat yang baik untuk otak. Keduanya dapat meningkatkan jumlah mitokondria dalam neuron.

Mitokondria adalah organel sel yang menjadi tempat respirasi untuk menghasilkan energi.

Tidak hanya itu, jumlah protein di otak yang disebut BDNF (Brain Derived Neurotrophin Factor) juga meningkat. Meningkatnya protein tersebut dapat meningkatkan fungsi otak yang mengatur perilaku, sensor dan motorik, motivasi, daya ingat, dan pembelajaran.

3. Berpotensi membantu mencegah penyakit otak

Contoh penyakit otak yang berkembang seiring dengan bertambahnya umur adalah demensia. Demensia adalah sekumpulan gejala yang menunjukkan penurunan fungsi otak.

Meski begitu, risiko demensia dapat dikurangi dengan penerapan gaya hidup sehat. Salah satunya menjaga berat badan.

Sebuah penelitian menemukan adanya peningkatan risiko demensia pada orang yang obesitas. Ini terjadi karena ekstra lemak yang tidak digunakan tubuh bisa memicu terjadinya peradangan dan produksi hormon tertentu menjadi tidak stabil.

 Sebuah penelitian menemukan adanya peningkatan risiko demensia pada orang yang obesitas.

Nah, puasa juga diketahui dapat menjadi salah satu cara menurunkan berat badan. Meski masih diperlukan kajian lebih lanjut mengenai hal ini, bukan berarti puasa sama sekali tak membawa manfaat untuk otak, khususnya menurunkan risiko demensia.

Jika diseimbangkan dengan olahraga dan kebiasaan sehat lainnya, menurunkan berat badan tentu bukan hal yang mustahil. Dengan begitu, risiko demensia pun dapat menurun.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement