“Jadi jelas, bahwa orang yang bilang begitu itu termasuk Wali yang tidak masuk akal, tidak rasional. Alias Wali bohong-bohongan. Kasih tahu saja, kalau berbohong ya mbok ya sedikit rasional, pakai ilmu, biar lebih masuk akal,” lanjutnya.
Gus Baha sendiri mengaku gelisah dengan orang-orang yang suka mengumbar dalil ketika terjadi sebuah bencana. Menurutnya yang mengetahui bencana tersebut sebvuah azab atau bukan hanyalah Allah. Di tengah maraknya para ustadz-ustadz yang mencari popularitas dengan mengumbar kebencian, Gus Baha tetap konsisten dengan pembawaanya yang santai.
Gus Baha mengaku menjauhi popularitas dan memilih untuk berada di jalur sunyi, jalur keilmuan. Cara berpikir ustadz Gus Baha yang khas, dan sikap bijaknya, jadi paradoks di tengah maraknya ustadz yang suka kecam sana-sini.
(Renny Sundayani)