Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Begini Perbedaan Malam Takbiran di Indonesia dan Arab Saudi

Gurais Alhaddad , Jurnalis-Selasa, 04 Juni 2019 |19:40 WIB
Begini Perbedaan Malam Takbiran di Indonesia dan Arab Saudi
Malam Takbiran (Foto: The Indian Express)
A
A
A

MOMEN perayaan Lebaran selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia. Sekali dalam setahun, mereka berbondong-bondong pulang kampung untuk menikmati Hari Raya Idul Fitri. Salah satu tradisi yang nggak pernah hilang dalam perayaannya adalah Malam Takbiran. Usai menggelar salat Magrib, para warga mengumandangkan takbir sepanjang malam 1 syawal hingga selesainya shalat Id di pagi hari.

Masjid-masjid di berbagai sudut kota pun dipenuhi oleh para jemaat yang ingin ikut takbiran. Di sela-sela itu, berbagai acara seru pun digelar, baik oleh warga maupun pemerintah daerah sendiri.

Istilah takbiran sebenarnya diambil dari kata takbir, sebab pada malam takbiran itu para umat muslim mengucapkan kalimat takbir dan diucapkan secara berulang-ulang tepat sehari sebelum Idul Fitri dari sesudah Maghrib hingga selesai Salat Idul Fitri.

Takbiran sendiri sudah dijelaskan dalam Firman Allah SWT yaitu “…hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (Qs. Al Baqarah: 185).

Nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan umat muslim juga menjalankan tabiran. Seperti riwayat Ibnu Abi Syaibah bahwa Nabi SAW, keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai salat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement