Sementara itu, beberapa jamaah haji dengan penyakit penyerta, juga banyak yang niat ibadah di Tanah Suci. Mereka pun harus menjaga kesehatan agar kondisi kesehatan tetap prima.
"Sekira 60% jamaah haji punya pernyakit hipertensi dan jantung. Oleh sebab itu, harus sangat berhati-hati menjaga kesehatan," imbuh Menkes Nila.
Saat ini, sebut Menkes Nila, jumlah TKHI sebanyak 1.521 orang dan 306 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan. Dengan adanya rencana penambahan 10 ribu kuota haji, pastinya akan membutuhkan penambahan personel.
Diyakini para petugas kesehatan haji dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal baik sebelum keberangkatan, selama penerbangan, saat di Arab maupun setelah kembali ke Tanah Air.
"Mereka diharapkan dapat melakukan sosialisasi dalam bentuk promotif dan preventif, kepada jamaah haji di tingkat kabupaten/kota pada tahap awal dan selama masa tunggu," pungkasnya.
(Helmi Ade Saputra)