
Sementara itu Peneliti BPS lainnya, Watekhi menyatakan pentingnya survei indeks kepuasan jemaah. Dengan terus menilai indeks kepuasan haji ini, pemerintah dapat melakukan perbaikan-perbaikan dalam pelayanan haji.
“Penelitian ini akan menggunakan tiga cara pengumpulan data. Yaitu melalui kuesioner, wawancara maupun observasi langsung,” ungkapnya.
“Meskipun hasil akhir survei ini hanya berupa angka, tapi itu merupakan wujud seberapa besar kita dapat melayani publik. Melalui survei ini juga kita bisa mendapat masukan dari jemaah yang sebelumnya tidak terpikirkan,” ucap Watekhi.
Pernyataan ini diamini Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis. Ia menyampaikan, sejumlah inovasi dan perbaikan layanan haji yang dilakukan tahun ini merupakan hasil dari masukan dari jemaah yang muncul pada survei indeks kepuasan di tahun sebelumnya.