Furat Bantan adalah penerjemah Saudi yang telah bekerja di Jepang selama 13 tahun terakhir. Ia mengatakan, tujuan hidupnya sederhana yakni menjadi salah satu penerjemah bahasa Arab terbaik di Jepang hingga menjadi jembatan antara dunia Arab dan Jepang.
Seperti dikutip dari Arab News pada Senin (1/7/2019), Bantan saat ini adalah penerjemah untuk Kedutaan Lebanon, setelah sebelumnya bekerja untuk Institut Islam Arab di Tokyo, Jepang.

(Foto: Japan Camp)
Lembaga itu merupakan afiliasi dari Universitas Islam Al-Imam Mohammad Ibnu Saud di Riyadh, yang merupakan hadiah bagi Jepang dari Pemerintah Saudi dengan harapan akan membantu membangun ikatan budaya dan menumbuhkan pemahaman budaya Arab.
"Saya ingin memperdalam pemahaman saya tentang budaya dan agama Jepang sehingga saya bisa menghubungkan cara berpikir mereka dan mampu menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang bisa mereka terima dan pahami," kata Bantan kepada Arab News.
Islam adalah salah satu agama yang paling banyak dipraktekkan di dunia. Pusat Penelitian Pew menyatakan, jumlah Muslim sekitar 1,6 miliar di seluruh dunia.
Islam juga mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi dari semua agama di dunia. Survei Pew memproyeksikan bahwa jumlahnya akan meningkat menjadi 2,8 miliar pada tahun 2050.
Namun, komunitas Muslim di Jepang sangat kecil dibandingkan dengan populasi Muslim di negara Asia Timur lainnya. Meskipun jumlah tepatnya tetap menjadi spekulasi, studi resmi menempatkannya pada angka 100.000-185.000.
Bagi sebuah negara dengan jumlah 126,8 juta orang memang tampak kecil. Dengan kata lain, Muslim kurang dari 0,1 persen dari populasi Jepang.