Sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) mengadakan tahlil tujuh hari wafatnya KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Majelis Talim Darul Hasyimi, Jakarta Timur, Senin (12/8/2019).

Tahlilan yang digelar dan dipimpin Habib Luthfi bin Yahya ini juga dihadiri oleh para santri dan tokoh-tokoh NU lainnya. Seperti Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU, Nusron Wahid, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal dan lainnya. Mereka semua sangat kehilangan Mbah Moen.
Habib Luthfi mengatakan, jika sosok Mbah Moen sangatlah mulia dan sampai saat ini masih sulit untuk mencari pengganti Mbah Moen.
"Hari ini kita peringati sosok tauladan, yang sulit untuk sementara waktu mencari penggantinya," kata Habib Luthfi.
Dia juga mengatakan, Rasulullah SAW bersabda bahwa Ulama adalah pelita di dunia dan di akhirat. Jika perahu itu sebagai penyelamat, sedangkan Ulama-ulama bendera di kapal itu sendiri. Serta beberapa perumpamaan tentang kehadiran seorang ulama.
"Jika lampu dan rumah, itu tidak bisa dipisah-pisahkan," ujarnya.
Sedangkan menurut Helmy Faisal, dengan adanya doa atau tahlil bersama ini diharapkan tiap berkahnya aka berbalik kembali.
"Karena almarhum KH Mbah Maimoen Zubair dengan keluasan ilmu, keluasan amal dan keluasan teladannya, Insya Allah beliau sudah cukup," katanya.
Sedangkan menurut Nusron Wahid, Mbah Moen adalah sosok yang multitalenta dan ahli fikih paling alim.
"Beliau adalah ulama yang paling sepuh di antara ulama lainnya. Beliau juga akhlaknya mulia," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Nusron juga menambahkan, bahwa Mbah merupakan sosok Kyai yang memiliki empat kategori dan sempurna untuk dimiliki oleh seorang ulama. Yaitu, tandur, tutur, sembur, catur.

Mbah Moen merupakan ulama karismatik yang sangat baik dan berhati mulia. Banyak orang yang menangisi kepergian Mbah Moen sebab sukar menemukan orang berhati mulia seperti beliau.
(Dyah Ratna Meta Novia)