Ibnu Abid Dunya menuturkan, pada suatu hari seseorang laki-laki Madinah meninggal dunia. Salah seorang temannya bermimpi bertemu dengannya.

Dalam mimpi laki-laki itu muncul dengan kondisi mengkhawatirkan seolah ia termasuk ahli neraka. Setelah itu, ia kembali tenggelam dan tiada.
Tidak lebih dari satu jam kemudian, ia muncul lagi dalam wajah yang berseri, kini dia tampaknya sudah menjadi ahli surga.
Lalu ditanyakan kepadanya, “Bukankah tadi kau bilang bahwa kau termasuk penghuni neraka?” Orang itu menjawab, “Ya, namun beruntung aku dikuburkan di samping kuburan orang-orang saleh dan dia mendoakan empat puluh mayat lainnya di sampingnya, dan aku salah satunya.”
Ahmad bin Yahya juga bercerita: Suatu hari saudaraku meninggal dunia. Aku bermimpi bertemu dengannya.
Aku bertanya, “Bagaimana keadaanmu ketika berada di dalam kuburan?” Ia menjawab, “Pertama kali aku didatangi panah api yang menyala-nyala. Kalaulah tidak ada keluargaku yang mendoakanku, tentu anak panah api itu akan menembus tubuhku,” (HR Ibnu Abid Dunya).
Seperti dilansir website Ponpes Lirboyo, Imam Hasan al- Basri bertutur dahulu ada seorang perempuan disiksa dalam kuburnya. Semua orang saat itu bermimpi melihatnya disiksa.
Setelah itu, orang-orang juga kembali bermimpi bertemu dengannya. Namun kali ini ia sudah tersenyum ceria karena sudah mendapatkan nikmat kubur.
Ketika ditanya, wanita itu menjawab, “Suatu hari seorang laki-laki melewati kuburan kami, ia membaca surat al-Fatihah serta salawat, lalu ia menghadiahkan pahala bacaan tersebut kepada kami, sementara di areal pekuburan tersebut terdapat 560 mayat yang sedang disiksa.
Setelah laki-laki menghadiahkan bacaan tersebut, tiba-tiba terdengar suara, ‘Lepaskan mereka dari siksa kubur, lantaran berkah salawat laki-laki itu kepada Rasullulah saw.” (HR Ibnu Abid Dunya).
(Dyah Ratna Meta Novia)