Awalnya kemasan botol bir ini berwarna kuning emas. Lalu diganti dengan warna hijau, tujuannya supaya lebih menggambarkan sisi keislamannya. Tidak hanya menyediakan rasa original. Tersedia juga dengan rasa buah apel.
"Semua enam varian rasanya dibuat dengan sesuai permintaan pasar," kata Khoury.
Menariknya, minuman ini dapat menyatukan masyarakat Israel dan Palestina. Juga umat kristen, yahudi dan muslim. Minuman ini bebas alkohol. "Sebotol bir membuat orang rileks dan melupakan politik untuk sementara waktu," Khoury.
Sekitar 60 persen bir ini dijual di Tepi Barat, 30 persen ke Israel dan sisanya, terang Khoury, diekspor ke Spanyol, Inggris, Chili, Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.