Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Nasihat Gus Miftah agar Tak Menyia-nyiakan Orangtua

Brilyana Dwi Indriani , Jurnalis-Selasa, 10 September 2019 |19:19 WIB
Ini Nasihat Gus Miftah agar Tak Menyia-nyiakan Orangtua
Gus Miftah sering memberikan tausiyah (Foto: Inst)
A
A
A

Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah meminta kita tidak menyia-nyiakan ibu. Sebab ibu merupakan orang yang merawat dan membesarkan kita dari bayi hingga dewasa.

Gus Miftah mengatakan, ibu merupakan malaikat yang dikirim Allah untuk melahirkan dan mengurus kita. "Saat kecil ibu selalu mengurus anaknya dengan tulus dan penuh cinta."


Keridhaan orangtua adalah ridhanya Allah SWT. Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan).

Dilansir dari akun Instagram milik @gusmiftah, Selasa(10/9/2019), Gus Miftah mengunggah video dakwahnya tentang ibu dan anaknya.

Dalam videonya Gus Miftah menjelaskan, tidak ada seorang anak sukses tanpa ada restunya orangtua, dan ajaran orangtuanya. "Malaikat yang diutus Allah langsung untukmu adalah orangtua khususnya ibumu. Maka jangan pernah menyia-yiakan ibumu."

"Saat Anda masih kecil, orangtua selalu sabar dan tulus merawatmu hingga dewasa. Namun ketika kalian sudah dewasa, tidak adanya rasa sabar dalam mengurus orangtua. Terkadang anak-anak justru merasa iri satu sama lain karena harus mengurus orangtuanya," jelas Gus Miftah.

Terutama anak laki-laki yang sudah menikah, saat istrinya tidak pengertian pada mertuanya, ini berbahaya. Sebab anak laki-laki wajib berbakti pada ibunya meski telah menikah. Istri wajib memahami hal itu.

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib mengatakan, kalau seandainya seorang anak berbuat baik 24 jam seumur hidupnya untuk kedua orangtunya, itu tidak bisa membalas jasa seorang ibu ketika melahirkanmu.

Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

"Ridha Allah tergantung pada ridha orangtua dan murka Allah tergantung pada murka orangtua.” (Hadits riwayat Hakim, ath-Thabrani)

Allah SWT berfirman,

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS Al-Ahqaaf : 15)

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS Luqman : 14)

Gus Miftah juga menekankan agar seorang anak menghormati kedua orangtuanya. "Jika orangtua Anda sudah tua janganlah Anda membawanya ke panti jompo, rawatlah mereka sebagaimana mereka merawatmu sejak kecil," tegasnya.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement