Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Informasi Teknologi, Sumber Daya Insani dan Masa Depan Bangsa

Informasi Teknologi, Sumber Daya Insani dan Masa Depan Bangsa
Artificial Intelligence yang mengancam eksistensi manusia (Foto: Savvy)
A
A
A

Perkembangan dunia industri begitu pesat. Dari mulai manual, kemudian memanfaatkan mesin, dan kini menggunakan teknologi digital yang sangat memudahkan kinerja dan memacu produksi dan distribusi komoditas. Kecerdasan manusia digabungkan dengan mesin yang disertai pemanfaatan informasi, komunikasi, dan teknologi. Kita mengenalnya dengan sebutan industri 4.0.

Melalui proses ini akantercipta ekosistem largest digital megatrend yang dapat menjembatani dunia fisik kita dan virtual. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa komponen utama yang mendukung visi Industri 4.0 adalah tersedianya smart factory, smart products, dan smart services (Vogel Communications Group).

Kunci yang dapat memastikan keberhasilan semua proses tersebut adalah tersedianya konektivitas yang bukan sekadar menghubungkan semua komponen yang diperlukan, tapi juga sarana yang memberikan fleksibilitas dan value creation. Sentralisasi adalah kunci. Kalau pun ada komponen yang harusdilaksanakan secaraterpisah, perlu dipastikan bahwa hal ini hanya dilakukan dalam skala yang kecil dan tetap mempunyai AI (artificial intelligence) yang mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan.

Lee Kai Fu, salahseorang pioneer di bidang AI memprediksi bahwa dalam jangka waktu 15 tahun AI akan menggantikan fungsi 40 persen dari segala jenis pekerjaan. Manusia bukan lagi pilihan utama atau satu-satunya untuk diperkerjakan di bidang tersebut.

Hal yang berlaku berulang-ulang termasuk melakukan fungsi tertentu sebagai bagian dari produksi adalah salah satu contoh pekerjaan. Sudah banyak pekerja-pekerja pabrik digantikan dengan AI. Namun hal ini tidak akan berhenti di situ. Pekerjaan lain yang cukup bergengsi namun sangat bergantung kepada kecerdasan dapat dengan mudah digantikan oleh fungsi AI, seperti akuntansi, jasa kesehatan, pemasaran, jasa hukum, jasa pariwisata dan lain sebagainya. Namun ada hal yang belum dapat digantikan AI, yaitu faktor emosi. Juga ada kreatifitas serta sentuhan rohani yang tak dapat digantikan AI.

Terkait emosi hal ini diakui Lee. Dia memberikan contoh mengenai pelayanan pelanggan. Walau pun robot dapat memberikan informasi atau menawarkan Q&A mengenai jasa atau produk tertentu, konsumen masih lebih memilih untuk berbicara dengan orang yang bekerja melayani pelanggan. Tidak jarang komunikasi yang disampaikan mengandung elemen di mana pelanggan berharap ada yang mendengar keluhan mereka dan memberikan respons atas emosi yang tercurah saat menyampaikan keluhan tersebut.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement