Akhirnya tren tersebut membengkak sebelum akhirnya gelembung teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan dot-com bubble sempat membengkak itu pun meletus dan mengorbankan cukup banyak perusahaan IT. Termasuk Pets.com, webvan.comdaneToys.com yang menawarkan ide-ide brilian. Namun sepertinya terlalu dini untuk era tersebut.
Kegagalan-kegagalan itu membuat pemilik modal dan industri keuangan menjadi lebih berhati-hati. Namun tentu saja sifat manusia yang rakus dan selalu ingin mengejar keuntungan serta mudah lupa atas pengalaman pahit yang pernah dilalui memposisikan kita kembali ke situasi serupa hanya pada area yang berbeda: kalau dulu dot com, sekarang fintech.
Dengan catatan tersebut, apakah berarti menguasai IT dan teknologi terkini masih perlu dilakukan? Tentu saja,walau pun kompetisi akan terus berlanjut sesuai fitrah kehidupan sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Hadid ayat 20, yang artinya, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak...”
Apakah berarti IT tidak penting? Bukan demikian. Walau pun manusia diciptakan untuk menyembah Allah, untuk beribadah kepadanya, namun kita diingatkan mengenai pentingnya menjaga keseimbangan kehidupan sebagaimana firman Allah SWT, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeriakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagian mu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu” (al-Qashash: 77).
IT dalam arti informasi-teknologi bukan segalanya. Sudahcukupbanyakpribadi-pribadi yang menguasai dan menjadi ahli dalam bidang tersebut. Mari kita fokus ke IT yang satunya, yaitu iman dan takwa. Betul teknologi dapat dimanfaatkan untuk tujuan dakwah, namun robot, AI, apa pun itu tidak akan dapat menggantikan keefektifan dakwah para da’i, murabbi, dan pribadi-pribadi yang mendedikasikan ilmu serta waktunya untuk memperkuat IT yang berarti iman dan takwa. Elemen ini tertanam dalam diri, keluarga, golongan dan bahkan masyarakat luas.
Mereka yang turut berjuang dalam peningkatan keimanan dan ketakwaan adalah individu-individu yang cerdas. Karena saat akhirat yang menjadi tumpuan utama, maka Insya Allah akan mendapatkan akhirat dan dunia sekaligus.
Saat diri dan karakter sudah kita perkokoh dengan IT – Iman dan Takwa; setelah kita pastikan Alquran selalu ada untuk menjaga kita dalam setiap langkah, kita perlu menerima IT – Information Technology dengan terbuka. Kita manfaatkan sarana yang ada untuk mempertajam perjuangan membangun negeri.
Dengan begitu, sumberdaya insani akan semakin berkualitas. Pembangunan akan berlangsung secara lahir dan batin. Masa depan bangsa ini akan unggul dalam kompetisi global.
Oleh Hurriyah El Islamy, PhD
IMF Expert in Islamic Banking and Islamic Capital Markets
(Muhammad Saifullah )