Rusak, Masjid Tertua di Prancis Direnovasi
Masjid tertua di Prancis yang dibangun pada 1538 mengalami kerusakan cukup parah. Masjid tersebut bocor, rusak pada langit-langitnya. Dindingnya juga retak.
Akhirnya Masjid Tsingoni yang merupakan masjid tertua itu direnovasi. Masjid ini terletak di Pulau Mayotte, Samudra Hindia.
"Kondisi masjid ini lembab, berdebu, kurang ventilasi. Saya rasanya tak tahan. Saya menderita alergi, "keluh Badirou Abdou, seorang perwakilan dewan lokal yang juga seorang jamaah yang sering beribadah di Masjid Tsingoni.
Seperti dilansir About Islam beberapa waktu lalu, saat ini Abdou melakukan ibadah di ruangan sementara yang berada satu lantai di atas masjid.
Masjid Tsingoni berada di Pulau Mayotte yang jumlah penduduknya 95 persen adalah muslim. Masjid tertua yang ada di Prancis ini telah terdaftar sebagai salah satu monumen bersejarah di Prancis sejak tahun 2016.
"Ukiran pada sisi mihrab (sebuah ukiran di dinding yang menunjukkan arah kiblat) menyatakan bahwa masjid itu dibangun pada 1538 oleh Sultan Insa," kata Direktur Budaya Komunitas Tsingoni, Ambass Ridjali.
Pengerjaan renovasi bangunan masjid tertua di Prancis ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2020.
Meskipun kondisi di masjid saat ini bising, berdebu, dan banyak pekerja yang sedang merenovasi, salah seorang jamaah masjid, Abdillahi Salim tetap menggunakan aula utama masjid untuk beribadah.
“Di sinilah ayah dan kakek saya beribadah. Saya tidak mau beribadah di tempat lain,” ujar Abdillahi.
Pulau Mayotte sendiri adalah bagian dari Kepulauan Komoro, yang terletak di Selat Mozambik utara di Samudra Hindia di lepas pantai Afrika Tenggara. Terletak di antara barat laut Madagaskar dan timur laut Mozambik.
Agama mayoritas di Mayotte adalah Islam, dengan 97 persen populasi pemeluk Islam dan 3 persen Kristen. Prancis sendiri adalah rumah bagi komunitas muslim yang berjumlah hampir enam juta jiwa, yang dianggap sebagai negara dengan jumlah komunitas muslim terbesar di benua Eropa.
(Dyah Ratna Meta Novia)
