Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Santri, NU Tunjukkan Islam Agama yang Toleran

Novie Fauziah , Jurnalis-Selasa, 22 Oktober 2019 |22:10 WIB
Hari Santri, NU Tunjukkan Islam Agama yang Toleran
Santri. (Foto: Perindo)
A
A
A

MEMPERINGATI Hari Santri Nasional, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Pidato Kebudayaan. Pidato ini, sekaligus menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang toleran.

Diisi oleh ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj di Gedung Kesenian Jakarta, pidato di Hari Santri Nasional ini juga bertujuan untuk memberikan solusi bagaimana Indonesia membentuk peradaban. Pasalnya, saat ini masyarakat tengah dihadapkan antara budaya dan agama.

Memang, budaya dan agama tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Karenanya, NU sebagai organisasi keagamaan yang menghormati adanya keberagaman, memposisikan diri sebagai Islam Moderat.

"Itulah mengapa NU dikenal membawa agama yang toleran," kata Ketua PBNU, KH Robikin Emhas saat menggelar konferensi pers.

 tapi mendekatkan hubungan dengan Allah dan hubungan sesama manusia.

Menurutnya, seorang ulama harus mengemban amanat yang cukup penting, karena menjadi pewaris Nabi. Seorang nabi, lanjut dia, tidak pernah membangun negara Islam, tapi mendekatkan hubungan dengan Allah dan hubungan sesama manusia.

Oleh karena itu, berkiblat pada peranan Nabi tersebut NU pun ikut membangun Islam bukan hanya dengan Allah, tetapi juga dengan sesama. Itulah isi pidato yang ingin disampaikan pada Hari Santri Nasional ini.

Di kesempatan yang sama, Ketua Rabhithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Abdul Ghaffar Rozin, yang akrab disapa Gus Rozin, menyebut dalam pandangan fikih pidato kebudayaan tersebut bukanlah tradisi atau bahkan budaya yang dapat menjadi sumber hukum Islam.

"Inilah wujud dari Islam Nusantara. Islam yang memberikan apresiasi dan afirmasi terhadap kebudayaan dan tradisi," kata Gus Rozin.

Sekadar informasi, Hari Santri Nasional 2019 diperingati setiap 22 Oktober sesuai dengan Keppes Presiden Joko Widodo (Jokowi) empat tahun lalu.

Hari Santri diperingati karena memiliki peran serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Santri sendiri, merupakan sebutan bagi para pelajar yang belajar di pondok pesantren dan berguru pada para kiai.

Dikutip dari laman resmi Setkab.go.id, sejarah mencatat para santri tersebut telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut.

Para santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan tentang arti kemerdekaan.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement