Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tata Cara Bersetubuh pada Malam Pertama Sesuai Sunah Rasul

Novie Fauziah , Jurnalis-Selasa, 22 Oktober 2019 |01:06 WIB
Tata Cara Bersetubuh pada Malam Pertama Sesuai Sunah Rasul
Pengantin Baru Menjalani Malam Pertama (Foto: Pulse.ng)
A
A
A

Kedua, bercanda, merayu, memeluk, dan mencium sebelum memulai berhubungan badan. Diriwayatkan oleh Abu Manshur Dailami di dalam Musnad al-Firdaus dari Rasulullah SAW : "Janganlah salah satu dari kalian menyetubuhi istrinya seperti persetubuhan hewan. Adakan utusan di antara keduanya." Di katakan kepada beliau: "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud utusan?" Beliau menjawab: "Ciuman dan kata-kata (rayuan)."

Hadits ini menunjukkan bahwa seorang suami harus memperhatikan ketika sedang melakukan aktifitas seksual agar bersama-sama istrinya dalam mencapai kelezatan dan orgasme.

Berkata Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya': "Kemudian jika ia sudah selesai melampiaskan birahinya, maka ia harus menunggu istrinya hingga ia juga selesai melampiaskan birahinya. Boleh jadi sang istri terlambat ejakulasinya, dan syahwatnya masih berkobar. Kemudian suaminya sudah selesai dan meninggalkannya, maka ini akan menganggunya. Perbedaan waktu ejakulasi harus diperhatikan, terlebih jika suami lebih dulu ejakulasi. Namun jika bersamaan dengan ejakulasi istri akan terasa lebih nikmat bagi sang istri. Seorang pria tidak boleh sibuk dengan dirinya sendiri dan mengabaikan istrinya, karena boleh jadi sang istri malu mengutarakannya."

Ketiga, sang suami berdoa dengan doa ini (sebelum bersetubuh): "Dengan nama Allah, Ya Allah, Jauhkan setan dari kami, dan jauhkan setan dari anak yang Engkau berikan kepada kami." Jika Allah SWT menentukan mereka akan mendapat anak, maka setan tidak akan pernah mampu membahayakannya.

Keempat, boleh menyetubuhi istri semaunya, selama melakukan (penetrasinya) pada vagina, sesuai dengan firman Allah SWT: Istri istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki,... (QS al-Baqarah: 223). Artinya, datangilah istrimu pada tempat bercocok tanam, yaitu vagina semau kalian bisa dari depan, atau dari belakang, atau dari samping.

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir ra, ia berkata: "Orang-orang yahudi berkata: Jika seorang pria menyetubuhi istrinya dari belakang menuju vaginanya, maka anaknya akan juling." Lalu turunlah ayat: Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki,... (QS al-Baqarah:223).

Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Boleh dari depan atau dari belakang, jika tempatnya di vagina."

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement