Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tata Cara Bersetubuh pada Malam Pertama Sesuai Sunah Rasul

Novie Fauziah , Jurnalis-Selasa, 22 Oktober 2019 |01:06 WIB
Tata Cara Bersetubuh pada Malam Pertama Sesuai Sunah Rasul
Pengantin Baru Menjalani Malam Pertama (Foto: Pulse.ng)
A
A
A

Kelima, posisi persetubuhan yang paling utama adalah pria di atas wanita. Ini adalah posisi yang diambil dari hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, dari hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Musa al-Asy'ary ra, ia berkata:

"Kaum Muhajirin dan Anshar pernah berbeda pendapat". Berkata kaum Anshar: "Tidak wajib mandi kecuali jika keluar air mani." Berkata kaum Muhajirin: "Jika telah bercampur maka wajib mandi."

Lalu Abu Musa berkata: "Aku akan mendamaikan kalian mengenai hal ini." Ia berkata: "Aku minta izin kepada Aisyah untuk masuk, lalu Aisyah mengizinkanku. Aku berkata: "Wahai ibu, aku ingin bertanya sesuatu, tapi aku malu padamu." Aisyah menjawab: "Jangan malu bertanya kepadaku mengenai sesuatu yang kamu tanyakan kepada ibu kandungmu, karena aku ini adalah ibumu."

Aku berkata: "Apa yang mewajibkan mandi?" Beliau menjawab: "Aku punya pengalaman. Rasulullah SAW bersabda: "Jika ia duduk di antara empat bagian (pada istrinya. yaitu dua tangan dan dua kaki), dan khitan menyentuh khitan, maka ia wajib mandi. Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa posisi persetubuhan ideal adalah pria berada di atas wanita.

Keenam, jika ingin kembali melakukan persetubuhan, maka disunnahkan untuk berwudhu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Daud dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Jika salah satu dari kalian mendatangi (menyetubuhi) istrinya, setelah itu akan mengulanginya kembali, maka berwudhu'lah di antara keduanya, karena itu akan membuatnya lebih bersemangat untuk mengulanginya." Meski ada pembolehan berwudhu' sebelum mengulangi persetubuhan, namun mandi lebih utama.

(Muhammad Saifullah )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement