WORLD Zakat Forum (WZF) Conference atau Konferensi Forum Zakat Sedunia digelar di Braga Ballroom, The Crowne Plaza Hotel, Kota Bandung, Jawa Barat, hari ini, Selasa (5/11/2019).
Ini merupakan gelaran kedelapan dari WZF, dan merupakan Konferensi Forum Zakat Sedunia kedua yang digelar di Indonesia. Forum serupa yang pertama digelar di Indonesia yaitu di Yogyakarta pada 2008.
Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi ini dengan mengusung tajuk Optimizing Global Zakat Role Through Digital Technology.
Informasi yang dihimpun Okezone, anggota Forum Zakat Sedunia berasal dari 33 negara, 28 di antaranya hadir di Bandung.

Ilustrasi. Foto: Istimewa
Selain itu tidak kurang dari 300 tokoh organisasi pengelola zakat telah terdaftar dalam Konferensi Forum Zakat Sedunia yang membahas berbagai hal terkait pengelolaan zakat, khususnya di tengah kemajuan teknologi digital sekarang.
Sementara itu Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyempat diri membuka forum tersebut. Dalam kunjungan kerja kali ini, ia didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, serta Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto.
Konferensi Forum Zakat Sedunia sendiri diharapkan membuat pengelolaan zakat lebih mengedepankan pemanfaatan teknologi digital, khususnya terkait edukasi zakat, kemudahan pengumpulan zakat, dan transparansi penyalurannya.
Manfaat zakat juga diharapkan dapat dirasakan masyarakat yang paling membutuhkan, serta turut dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sebelumnya dikabarkan bahwa Pemerintah Indonesia memang menaruh perhatian besar dalam hal pengelolaan zakat yang pembayarannya dipercayakan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Pada Maret lalu, Wapres ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) juga berkesempatan membuka Rapat Koordinasi Nasional Baznas di Surakarta.
Pesan JK saat itu sangat jelas, yaitu bagaimana pengelolaan zakat dilakukan secara terbuka, dan zakat yang dikelola Baznas harus segera disalurkan kepada orang-orang yang berhak, serta jangan ada sisa.
(Abu Sahma Pane)