Peran Tasawuf Melawan Korupsi
Mahasiswa Ahlit Thariqoh al Mu’tabaroh al Nahdhiyah (Matan) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga sering mengadakan berbagai diskusi. Termasuk diskusi mengenai ‘Peran Tasawuf Dalam Menangkal Tindak Kejahatan Korupsi’.
Mantan Ketua MATAN UIN Sunan Kalijaga, Risky Aviv Nugroho, S.Pd mengatakan, peran tasawuf dalam mencegah korupsi perlu diperhatikan. Sebab tasawuf mampu mencegah, dan mengobati orang dari melakukan tindak korupsi.
Lalu tasawuf seperti apa yang mampu berperan dalam melawan korupsi?
Tasawuf pada dasarnya bisa dikaji secara akademik, namun untuk mencegah korupsi, tasawuf tak cukup hanya dibahas secara keilmuan.
Tasawuf perlu dihayati dan diamalkan dalam praktek spiritual (tarekat) sehingga membentuk laku yang tidak melanggar ketentuan syariat atau hukum.
“Tasawuf yang lebih bisa mencegah terjadinya tindakan korupsi adalah tasawuf yang dikaji dari segi spiritual. Dalam hal ini bisa dilihat dari laku spiritualitas seseorang yang biasanya dilaksanakan oleh orang-orang berthariqah,” terang Risky.
Jika seseorang laku spiritualitasnya baik, kata Risky, maka kemungkinan besar tidak akan melakukan hal yang buruk. Sejatinya tasawuf itu untuk membersihkan hati dari kotoran-kotoran batin yang memicu munculnya perilaku negatif seperti korupsi.
“Maka yang diutamakan, jika sudah sampai pada tahap hati yang bersih akan berdampak baik bagi kehidupan sehari-hari," ujar Risky.
Seperti dilansir dari Jatman, menurut Risky, dengan semakin tinggi spiritualitas seseorang, maka akan tinggi pula jiwa sosialnya.
Sebagai MATAN, lanjut Risky, segala hal harus diperhatikan adab-adabnya, sehingga tetap bersikap adil, seimbang dan moderat dalam menilai sesuatu termasuk dalam pencegahan, penanganan dan mengkritisi korupsi yang tak kunjung hilang di negeri ini.
(Dyah Ratna Meta Novia)
