Sementara itu pantauan Okezone, masjid ini juga ramah lingkungan. Contohnya dibuat tanpa AC dan hanya mengandalkan konsep dinding-dinding dan penyekat berlubang untuk memperlancar sirkulasi udara.
Selain itu air bekas wudhu dialirkan ke beberapa kolam yang di dalamnya terdapat ikan-ikan peliharaan. Sudah begitu di teras-teras masjid juga terdapat taman-taman yang semakin menunjukkan bahwa Masjid Raya Sumatera Barat adalah rumah ibadah bernuansa alami.
Semua itu dipadukan dengan konsep rumah gadang, di mana atap kebanggaan warga Minang tersebut dibuat menyerupai rumah gadang. Yakni atapnya berupa gonjong yang bentuknya seperti selembar kain yang masing-masing ujungnya ditarik ke atas.
Lebih lanjut di sisi dalam, masjid ini dihiasi ukiran-ukiran berwarna emas bertuliskan asmaul husna atau nama-nama Allah. Sankin indahnya, masjid ini tak hanya dijadikan sebagai tempat beribadah, namun juga telah tumbuh menjadi destinaswi wisata.

“Wisatawan yang ke sini ada yang dari Malaysia, namun kebanyakan wisatawan lokal seperti dari Pekanbaru, Dumai, dan lain-lain,” tutur Riki.