BELAKANGAN ini dunia telah di hebohkan oleh salah satu virus yang mematikan dan terus mengambil nyawa, yaitu virus korona. Bahkan menyalip dari epidemi sars pada 2003 silam. Di provinsi Hubei, Tiongkok, jumlah korban tewas sekarang mencapai 780 orang yang dilaporkan oleh pejabat kesehatan regional. Virus korona juga telah menjalar ke Hong Kong di mana terdapat satu warga meninggal dan 26 orang terinfeksi virus tersebut.
Dilansir dari About Islam, Senin (10/2/2020), Imam kepala Muslim Hong Kong mengkritik pemerintah setempat karena gagal memberikan informasi kesehatan dan juga memberikan masker bedah untuk etnis minoritas di kota tersebut selama wabah virus korona.
“Kami adalah bagian dari komunitas lokal. Ketika virus menyebar, ia tidak melihat agama atau etnis Anda. Jadi kami ingin mendengarkan instruksi pemerintah dan bekerja dengan masyarakat setempat," ujar Muhammad Arshad, imam kepala kota di Masjid Kowloon dan pusat Islam di Tsim Sha Tsui, kepada South China Morning Post.
"Kami sedang berusaha membawa 50.000 masker dari Turki, dan beberapa lagi dari Bangladesh, tetapi sulit dengan larangan ekspor dan kekurangan global, dan jelas dukungan pemerintah akan sangat membantu,"sambungnya.
Ancaman Baru
Imam Arshad juga telah menangguhkan madrasah, kelas agama untuk anak-anak muslim. Hal dilakukannya untuk melindungi warga muslim dari penyebaran virus korona di kota tersebut. Kendati demikian, pihaknya akan terus mengadakan salat dan pertemuan di masjid, termasuk yang diadakan pada hari Jumat yang sering dihadiri oleh ribuan orang.