Imam al-Hârits al-Muhâsibi memperingatkan dalam kitabnya, Risalah al-Mustarsyidîn
وَاعْلَمْ يَا أَخِي أَنَّ الذُّنُوْبَ تُوْرِثُ الْغَفْلَةَ وَالْغَفْلَةُ تُوْرِثُ الْقَسْوَةَ وَالْقَسْوَةُ تُوْرِثُ الْبُعْدَ مِنَ اللهِ وَالْبُعْدُ مِنَ اللهِ يُوْرِثُ النَّارَ وَإِنَمَا يَتَفَكَّرُ فِي هَذِهِ الأَحْيَاءُ وَأَمَّا الأَمْوَاتُ فَقَد أمَاتَوْا أَنْفُسَهُمْ بِحُبِّ الدُّنْيَا
“Ketauhilah wahai saudaraku, bahwa dosa-dosa mengakibatkan kelalaian, dan kelalaian mengakibatkan keras (hati), dan keras hati mengakibatkan jauhnya (diri) dari Allah, dan jauh dari Allah mengakibatkan siksaan di neraka. Hanya saja yang memikirkan ini adalah orang-orang yang hidup, adapun orang-orang yang telah mati, sungguh mereka telah mematikan diri mereka dengan mencintai dunia.”
Dengan demikian, tips agar mudah bangun tidur untuk salat malam adalah tidak mengisi siang hari dengan berbagai kemaksiatan atau perbuatan dosa yang mengakibatkan lalai, keras hati, dan juga jauh dari Allah. Dengan tidak memperbanyak dosa di siang hari, maka akan ada penghormatan yang akan tiba di malam hari, yaitu salat malam.
Demikian dipaparkan Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang, Silmi Adawiyah, sebagaimana dikutip dari laman Tebuireng pada Kamis (12/3/2020).
(Abu Sahma Pane)