Pandemi virus corona rupanya membuat proses renovasi Masjid Istiqlal hingga saat ini baru selesai 76 persen alias tersendat. Physical distancing membuat pekerjaan jadi lebih lambat.
Capaian ini lebih rendah dari target semula yang direncanakan saat awal Ramadan yakni diharapkan proses renovasi Masjid Istiqlal selesai 90 persen.
“Pandemi covid-19 banyak mengubah jadwal penyelesaian renovasi Masjid Istiqlal. Hingga saat ini baru selesai sekitar 76 persen,” ujar Imam Besar Istiqlal Kiai Nasaruddin Umar saat bertemu dengan Menteri Agama Fachrul Razi di Kantor Kementerian Agama kemarin.
Kiai Nasaruddin Umar menjelaskan, pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan untuk mencegah meluasnya penyebaran corona juga jadi salah satu alasan perubahan target penyelesaian renovasi Masjid Istiqlal.
Hal senada juga disampaikan Ketua Badan Pelaksana Pengelolala Masjid Istiqlal Asep Saefudin. “Harapannya awal Ramadan sudah selesai target 90 persen. Namun situasi corona ini mengubah target awal tersebut."
Menurut Asep, dalam kondisi darurat corona mengharuskan para pekerja untuk menghentikan pekerjaannya. "Kemarin datang Garnisun untuk meminta menghentikan pekerjaan. Kami tidak punya wewenang karena pekerjaan itu ada di Kementerian PUPR. Kami menunggu keputusannya," jelas Asep.
Ini menjadi dilema, karena Ramadan sudah dekat, sementara pekerjaan belum rampung tapi harus dihentikan. Renovasi Masjid Istiqlal sendiri menurut Asep dilakukan oleh sekitar 300 pekerja.
"Harapan kami tidak seluruh pekerja berhenti, mungkin hanya yang di luar saja, tapi yang di dalam tetap melaksanakan tugasnya. Tapi itu juga tidak bisa kami paksakan jika memang harus berhenti," tuturnya.