Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pandemi Corona, Ini Hikmah Salat Tarawih di Rumah

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Minggu, 12 April 2020 |17:00 WIB
Pandemi Corona, Ini Hikmah Salat Tarawih di Rumah
Ayah dan anak sholat tarawih (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Belum lama ini Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Phill. H. Kamaruddin Amin mengatakan, pada Ramadhan tahun ini tak ada Sholat Tarawih di masjid selama Ramadhan. Keputusan ini harus ditaati seluruh umat Islam Indonesia.

Keputusan ini bukan tanpa sebab. Pemerintah berharap dengan diberlakukannya Sholat Tarawih di rumah maka diharapkan dapat memutus rantai penularan virus corona COVID-19 di tengah masyarakat.

 wabah corona

Meski Sholat Tarawih di rumah masing-masing, Kamaruddin mengatakan, ibadah tersebut akan tetap memiliki pahala yang istimewa karena dalam situasi darurat.

Terlepas dari itu, Ustadz Mahfud Said menjelaskan, ada hikmah di balik keputusan pemerintah meniadakan Sholat Tarawih di masjid. Dengan menjalankan Sholat Tarawih di rumah masing-masing, orangtua bisa mengajarkan anaknya untuk menjadi imam.

"Dengan menjalankan Sholat Tarawih di rumah, kita sebagai orangtua dapat mengajarkan anak-anak menjadi imam," terangnya pada Okezone melalui pesan singkat, Minggu (12/4/2020).

Oleh karena itu sudah bisa dimulai dari sekarang para orangtua untuk menambah hafalan Alquran atau surat pendek bagi anak-anak mereka. Sebab, dalam menjalankan Sholat Tarawih, imam harus membacakan surat berbeda setiap rakaatnya.

"Ini adalah kesempatan emas untuk mendidik anak-anak kita untuk menambah hafalan plus melatih mereka jadi imam yang hebat," sambung Ustadz Mahfud.

Jika si anak mengalami kesulitan dalam menghafal surat Alquran, Ustadz Mahfud punya tips sederhana yang bisa dipraktikan para orangtua. Adalah dengan mengajak 'murojaah' surat-surat yang sudah dihafal si anak.

"Murojaah ini seperti me-refresh kembali ingatan si anak mengenai surat pendek yang sudah dihafal. Dengan begitu, dia akan kembali ingat dan Insya Allah bisa menambah hafalannya," tambahnya.

Ustadz Mahfud menyarankan agar orangtua juga jangan terlalu memaksa si anak. Ketika si anak ternyata baru hafal sedikit, tetap dilatih hafalannya tapi jangan membebaninya.

"Jadi, misalnya si anak hanya bisa menjadi imam salat tarawih 4 rakaat saja, ya, nggak apa-apa, nanti dilanjut ayahnya. Yang penting dia sudah berani mencoba menjadi imam dan ini akan memotivasi dia untuk terus menjadi lebih baik," papar Ustadz Mahfud.

Sekali lagi dia menekankan, Sholat Tarawih di rumah merupakan kesempatan emas bagi orangtua untuk mendidik anak-anak langsung. Ini penting karena akan tertanam di dalam benak si anak bahwa orangtuanya itu benar-benar sayang dengan mereka.

"Si anak akan paham bahwa orangtuanya tidak hanya memberikan materi, tetapi agama yang baik. Insya Allah ini akan terpatri dalam hati mereka sampai kapan pun. Anak-anak juga akan bangga dengan orangtuanya," tuturnya.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement