Umat Islam dianjurkan untuk banyak berdzikir dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Apalagi di tengah wabah virus corona, dzikir dan shalawat harus diperbanyak agar wabah ini segera berlalu untuk melengkapi doa-doa kita.
Lalu apakah dzikir dan shalawat itu harus dilakukan sambil menghadap kiblat saat selesai sholat saja? Atau dzikir dan sholawat bisa dilakukan sambil duduk santai, bahkan tidur-tiduran?
Ā
Pengasuh Majelis Taklim Ar-Raudah, Ustadzah Yulia Ulfah mengatakan, perlu dijelaskan sedikit dzikir itu ada dua.
Pertama, yang terkait waktu dan tempat adalah ketika sholat dan setelah sholat. Itu harus punya wudhu yang sempurna, dan menghadap kiblat.
Seperti dilansir dari website NU Lampung,Ā jika kita hanya ingin berdzikir di luar sholat seperti sambil duduk, berbaring, sambil jalan, di atas kendaraan, saat duduk-duduk bermajelis, itu tidak harus berwudhu dan menghadap kiblat. Tapi silahkan berdzikir sebanyak-banyaknya, karena itu sangat dianjurkan.
āSelanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan sholatmu, ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring. Kemudian apabila kamu sudah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa. Sungguh,sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.ā (QS: 4: 103)
Kedua, dzikir yang bebas kapan saja (tidak terkait dengan waktu dan tempat). Seperti membaca sholawat kepada Nabi, membaca subhanallahi walhamdulillah,subhanallahi adzim, dan lainnya. Sebab orang yang berdzikir adalah orang yang paling utama dan mulia.
Rasulullah SAW bersabda,
āRasulullah pernah ditanya siapakah hamba yang lebih utama dan mulia di sisi Allah pada hari kiamat? Yaitu orang-orang yang banyak berzikir kepada Allahā¦ā
Rasulullah SAW bersabda,
āBarangsiapa yang menyibukkan diri dengan mengingat-Ku (Allah SWT) (berzikir), niscaya aku akan memberikan kepadanya yang terbaik dari apa yang akan aku berikan pada orang-orang yang memohonā¦ā
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran