Namun ada syaratnya, yakni orang yang berdoa tersebut meninggalkan maksiat, tidak memutus silaturahim serta tidak mengeluh dan putus asa dalam doanya dengan mengatakan. "Aku sudah berdoa tapi Allah tidak kabulkan doaku".
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa Allah akan mengabulkan orang yang berdoa. Yakni dengan memberikan apa yang diminta hamba-Nya atau mencegah keburukan yang akan terjadi padanya dengan kata lain Allah menggantinya dengan menolak bala sesuai kadar yang dimohonkannya itu.
Inilah sekali lagi pentingnya berprasangka baik kepada Allah atas doa-doa kita. Sebab Allah yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi manusia di dunia dan di akhirat. Sudah sepatutnya kita ikhlas dengan kewenangan dan kasih sayang-Nya dalam mengabulkan doa.
Ini persis ketika seorang anak SD memohon kepada ayahnya minta dibelikan motor, lalu ayahnya menolak lantaran belum waktunya dan berpotensi buruk pada anak. Kemudian sang ayah mengganti permintaan anaknya tersebut dengan yang dibutuhkan sang anak misalnya sepeda. Ini bukan berarti ayah tak sayang pada anaknya, tapi karena ayah tahu apa yang lebih baik untuk anaknya.
Oleh : Saepuloh
Muballigh Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyyah (TQN) Pontren Suryalaya, Koordinator Dai Instruktur Nasional (DIN) JATMAN, Peneliti Pusat Studi Al Qur'an (PSQ)
(Muhammad Saifullah )