Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Faedah Puasa Menurut Buya Hamka dan Pandemi Covid-19

Faedah Puasa Menurut Buya Hamka dan Pandemi Covid-19
A
A
A

Buya Hamka menjelaskan bahwa berpuasa dapat memberikan faedah yang besar bagi Muslim yang menjalankannya. Faedah pertama, melatih seseorang dalam mengendalikan diri. Puasa dalam praktiknya mengharuskan kita menahan hawa nafsu, mulai dari makan dan minum sampai nafsu seks atau syahwat. Yang biasanya kita makan dan minum di siang hari, pada saat puasa hal itu menjadi haram. Mengendalikan diri juga melatih kesabaran karena, “Puasa merupakan sebagian dari sabar.” (HR Ibnu Majah).

Faedah kedua yaitu menjaga kesehatan. Di saat tidak puasa, kita kerap mengonsumsi makanan dan minuman tanpa mengontrol bagaimana pengaruhnya bagi kesehatan. Di saat berpuasa, kita dianjurkan untuk mengontrol pola makan dengan adanya waktu berbuka dan sahur. Di saat berbuka hendaknya kita mengatur seberapa asupan gula, karbohidrat, dan protein yang dibutuhkan tubuh. Meski berpuasa bisa mendatangkan kesehatan bagi tubuh, hendaknya tetap diniatkan untuk menjalankan ibadah kepada Allah.

Faedah yang ketiga, yakni membina takwa. Dalam perintah puasa, di bagian akhir sebutkan “agar kamu bertakwa”. Inilah yang menjadi dasar mengapa puasa bisa membina takwa pada diri seorang Muslim. Dadang Kahmad (2014) menyebut, takwa adalah ukuran kemuliaan di sisi Allah SWT. Allah SWT menegaskan bahwa sebaik-baiknya orang adalah yang bertakwa di sisi-Nya. Saat berpuasa pembinaan takwa itu akan amat terasa karena kita dilatih untuk selalu mengingat Allah. Meski tergoda untuk makan dan minum lantaran di rumah tengah seorang diri, misalnya, kita akan urung karena mengingat ada Yang Maha Mengawasi.

Puasa di Tengah Pandemi

Saat ini, kita tengah menjalani puasa di tengah pandemi global Covid-19. Suasana yang tentunya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Masjid-masjid di zona merah pun ditutup demi mencegah penyebaran virus yang lebih luas. Kita mesti meyakini apa yang terjadi, termasuk bencana non-alam ini, tidak lepas dari ketentuan Allah SWT.

Dalam Alquran surah Al-Hadid ayat 22, Allah berfirman, “Tiada satu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tercatat dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement