SUDAH menjadi hak Allah SWT untuk memutuskan apakah amalan ibadah para hamba-Nya selama bulan Ramadhan diterima atau tidak. Semua kembali kepada-Nya yang maha berhak mengambil keputusan.
Namun sebenarnya, kita bisa merasakan sendiri perubahan yang terjadi dalam diri kita, apakah ibadah kita termasuk bagian dari ibadah yang diterima atau tidak. Sebab refleksi dari perubahan kita setelah Ramadhan adalah salah satu indikasi seperti apa ibadah kita selama Ramadhan.
Dikatakan Ustadz Ainul Yaqin, totalitas ibadah dan keikhlasan akan menjadi atsar atau bekas atau jejak tersendiri setelah Ramadhan berlalu. Syaikh Ibnu Athaillah pernah berkata:
من وجد ثمرة عمله عاجلاً فهو دليل على وجود القبول
"Siapa yang segera memetik buah dari amalnya, maka itu menunjukkan amalnya telah diterima."
Baca juga: Khutbah Sholat Id: Idul Fitri dan Kebangkitan Melawan Covid-19
"Indikator seseorang hamba yang diterima atau tidak ibadah puasanya bisa dilihat dari efek kehidupan sehari-hari dalam ibadah selanjutnya, apakah meningkat dan semakin istiqomah ibadah, atau malah semakin jauh dari Allah SWT," katanya saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.
Nah, berikut tanda-tanda orang yang ibadah puasa Ramadhan-nya diterima Allah SWT:
Pertama, seseorang tersebut akan semakin istiqomah ibadah, tidak pernah bergeser sedikit pun di jalan Allah SWT.
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Artinya : "Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang berlanjut walaupun itu sedikit." (HR. Muslim).
Baca juga: Arab Saudi Izinkan Takbiran, Tapi Larang Sholat Id di Masjid
Kedua, bertambahnya kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari, isinya hal-hal baik saja, ibadah baik, ekonomi baik, silaturahim juga baik. Begitu juga hubungan sosialnya.
Ketiga, seseorang tersebut akan menjauhi kemaksiatan, membenci perbuatan maksiat, dan berusaha menjadi insan yang kamil.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran