Keempat, totalitas dalam hijrah menuju kebaikan, tidak pernah menoleh ke belakang ke kehidupan yang kelam, konsentrasi masa depan semata-mata untuk ridha Allah SWT.
Kelima, sikap dan mental lebih terkendali. Hal ini dapat tercermin dari cara bicara, akhlak, semakin mencintai sesama Muslim, hatinya selalu ada di masjid, dan apa yang ia lakukan membuat siapapun merasa tenteram.
Keenam, jika dia dulunya ahli maksiat, maka dia akan taubatan nasuha. Selain itu, akhlak dia akan semakin baik dan merindukan berkumpul dengan orang baik (shalih).
Ketujuh, kuat memegang tali Allah, mengimplementasikan Alquran dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
Kedelapan, kualitas dan kuantitas ibadah semakin bertambah seperti sholatnya, puasanya, zakatnya, sedekahnya, dan ibadah lainnya. Semuanya kokoh dan kuat.
(Rizka Diputra)