Sementara menurut Dewan Agama Islam Singapura (MUIS), situasi masih mewabahnya covid-19 membuat proses impor sapi kurban ke Singapura menjadi berbeda pada tahun ini.
Hal ini dikarenakan mengacu pada protokol kesehatan guna mencegah penularan covid-19 dengan cara menghindari perkumpulan orang. Sedangkan dalam proses pemyembelihan hewan kurban tidak akan terlepas dari kerumunan orang, maka Pemerintah Singapura mengambil keputusan tersebut.
"Ini terutama mengingat bahwa situasinya mungkin tetap berlangsung selama dua bulan ke depan. Kemudian proses impor serta distribusi sapi ke masjid-masjid, lalu cara penyembelihan, membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat serta maju," jelas pernyataan itu.
Kemudian pada hari raya Idul Adha tahun ini, masjid-masjid di Singapura akan menawarkan pengaturan tersebut untuk memastikan masyarakat masih dapat melakukan prosesi kurban dengan aman.
(Hantoro)