Kini dia telah memiliki lima buku dan tujuh HKI seputar bekam. Tak hanya itu, Wahyudi juga aktif mengelola organisasi PBI (Perkumpulan Bekam Indonesia) bertindak sebagai Pembina tingkat nasional dan di organisasi IIMF (Internasional Islamic Medical Forum). Selain aktif mengajar sebagai dosen di UM Jember, Wahyudi juga kerap mengisi pengajian-pengajian, seminar, dan kuliah pakar.
Wahyudi menerangkan bahwa dalam pengobatan Islam, jiwa manusia terdiri atas jasad, nafs, jiwa, ruh. Maka, ketika manusia diberi ujian penyakit oleh Allah hendaknya musahabah terhdap kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuatnya.
Seperti contoh ketika mengidap penyakit kolesterol sebenarnya ada hak orang lain sebesar 2,5% yang harus disedekahkan. Jangan rakus dalam memakan rezeki karena sebagai umat Islam kita diwajibkan mengeluarkan zakat untuk orang yang lebih membutuhkan.
“Potonglah porsi makan kalian yang sebagian untuk diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Dalam Alquran pun telah dijelaskan dalam Alquran Surah Al-A’raf ayat 31 yang artinya 'Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan'," tuturnya.
Tak lupa Wahyudi berpesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga imun dan iman. Akan sia-sia lanjut Wahyudi, jika kesehatan (imun) prima tapi tidak mempunyai iman, begitupun sebaliknya.
"Ketika iman kita terjaga, kita bisa mengetahui mana perintah dan larangan dari Allah yang tidak boleh dilakukan sehingga imunitas bisa terjaga," tutup Wahyudi.
(Rizka Diputra)