Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mana Lebih Utama, Zikir Secara Sirr atau Mengeraskan Suara?

Mana Lebih Utama, Zikir Secara Sirr atau Mengeraskan Suara?
Ilustrasi (Aboutmuslim)
A
A
A

ZIKIR apakah sebaiknya dilakukan secara sirr (mengecilkan suara) atau jihar/jahar (membesarkan suara)? Ini masih terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang membolehkan zikir jahar, ada juga yang tidak membolehkan.

Dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin disebutkan, "sesungguhnya berzikir kepada Allah itu disyariatkan secara lirih (sirr) maupun (lantang/keras) jahr. Nabi telah menggalakkan berzikir dengan kedua cara ini, yakni sirr atau jahr.”

 Baca juga: Kembali Dibuka, Ini 5 Destinasi Wisata Religi di Banda Aceh

Dikutip dari dayahbabussalam.com, laman resmi Pondok Pesantren (Dayah) Babussalam Al-Hanafiyyah, Matangkuli, Aceh Utara, Rabu (17/6/2020), Ustadz Edi Syuhada menjelaskan dalam artikelnya.

Bahwa ulama fiqh menetapkan lebih utama zikir jahar ketimbang zikir sirr jika tidak didasari riya, atau tidak mengganggu orang yang sedang sholat, orang yang sedang baca Qur'an maupun orang tidur.

Menurutnya pendapat itu didasarkan pada dalil hadist sebagai berikut:

1. Hadits sahih Bukhari, wa in zakarani fi mala-in, zakartuhu fi mala-in khairin minhum. Yang dimaksud dengan kata-kata "mala-in" tidak lain adalah jahr.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement