Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hukum Memanggil Orang dengan Sebutan Binatang Menurut Pandangan Islam

Novie Fauziah , Jurnalis-Rabu, 17 Juni 2020 |17:22 WIB
Hukum Memanggil Orang dengan Sebutan Binatang Menurut Pandangan Islam
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

MENCELA atau mem-bully seolah sudah jadi hal lumrah bagi sebagian orang. Misalnya, seseorang memanggil temannya dengan nama binatang, contohnya dengan sebutan 'monyet'.

Lalu bagaimana dalam pandangan Islam, memanggil nama orang dengan sebutan binatang? Terkait masalah ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

Artinya: Dari Abdullah ia berkata, "Mencela/menghina seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran," (HR. Bukhari dan Muslim. An-Nasa-i no. 4036).

Celaan seperti ini dinamakan "Sibab" (Asy-Syatmu) artinya mengutuk dan lebih buruk dari Sabb, yaitu hanya sekadar celaan yang tidak lebih buruk dari Sibab. Oleh karenanya, Sibab dan Sabb sama-sama dilarang atau hukumnya adalah haram.

Syaikh Asy-Syinqiti menjelaskan: "Itu menunjukkan bahwa kedua tindakan tersebut adalah bagian dari dosa besar,"

Mencela atau menghina kepada sesama muslim termasuk dosa. Apalagi sampai menyakiti hati, hingga menimbulkan prahara yang nantinya akan mengganggu ikatan silaturahmi. Kemudian apakah boleh membalas perbuatan tercela tersebut? Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُونَ * وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Artinya: "Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Asy-Syura: 39-40).

Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin menuturkan, seharusnya sesama muslim saling menghormati. Terlebih tidak mencela atau membully seseorang dengan sebutan binatang.

“Sebagai sesama muslim yang baik, di mana kebutuhan yang mendasar adalah menggapai ridha Allah Subhanahu wata'ala. Mendapatkan cinta Allah semata,” kata Ustadz Ainul Yaqin saat berbincang dengan Okezone belum lama ini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement