Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Cara Kotor yang Dilakukan Abu Jahal untuk Melawan Nabi

Novie Fauziah , Jurnalis-Kamis, 18 Juni 2020 |21:12 WIB
4 Cara Kotor yang Dilakukan Abu Jahal untuk Melawan Nabi
Pemeran Abu Jahal bin Hisyam dalam film serial Omar bin Khattab (Istimewa)
A
A
A

SEJAK Nabi Muhammad SAW mendakwahkan Islam, para kafir Quraisy pun mengobarkan permusuhan. Sebagaimana yang dialami oleh para nabi dan rasul terdahulu, Rasulullah juga mendapatkan caci-maki, hinaan, teror, dan intimidasi.

Hampir setiap hari, dan gerak langkah dakwahnya ia mendapatkan rintangan, tekanan, tantangan, bahkan sampai beberapa kali usaha percobaan pembunuhan. Allah SWT berfirman:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيَٰطِينَ ٱلْإِنسِ وَٱلْجِنِّ

Wa każālika ja'alnā likulli nabiyyin 'aduwwan syayāṭīnal-insi wal-jinni

Artinya: ”Dan Kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh (berupa) setan-setan (dari) manusia dan jin. ” (QS. 6/Al An’am: 112)

 Baca juga: Kisah Abu Jahal Menentang Islam Meski Percaya Muhammad Rasulullah

Dikutip dari Buku Pintar Agama Islam, karya Syamsul Rijal Hamid, tantangan yang dialami oleh Rasulullah SAW dalam mendakwahkan Islam memang sangat luar biasa.

Amru bin Hisyam atau Abu Jahal adalah tokoh utama yang menentang Rasulullah. Abu Jahal adalah seorang hartawan yang berasal dari Bani Abdid-Dar dan Bani Abdi Manaf yang memiliki kedudukan terpandang. Kala itu, ia bersama Umar bin Khatab merupakan seorang yang paling sengit, dan berani memusuhi umat Islam.

Dalam menghadapi mereka, Rasulullah berdoa, ”Ya Allah aku serahkan kepadamu dua Umar, yakni Abu Jahal Amru bin Hisyam dan Umar bin Khoththob, agar Engkau beri petunjuk.” Akhirnya Umar bin Khatab pun memeluk Islam, ia menjadi pendamping setia Nabi Muhammad, sedangkan Abu Jahal tetap dalam kekafirannya.

Cara-cara kotor yang dilakukan oleh Abu Jahal dalam memusuhi Rasulullah, antara lain:

(1) Menyiksa para pengikut Nabi Muhammad SAW.

(2) Mengajak dan memimpin kaum kafir Quraisy memboikot (memutuskan hubungan kekerabatan dan tidak megadakan transaksi) keluarga Nabi, dan para pengikutnya.

 

(3) Mengatakan kepada warga kaum Quraisy, bahwa peristiwa Isra’ Mi’rj Nabi Muhamad hanyalah kebohongan belaka.

(4) Mengolok-olok ayat-ayat Alquran, namun ia termasuk pembesar Quraisy yang secara diam-diam sering mendengarkan Nabi mengaji.

Kemudian Abu Jahal meninggal dunia dalam kekafirannya. Namun lain halnya dengan Ikrimah, anak Abu Jahal malah menjadi pengikut Nabi Muhammad yang setia, dan ia termasuk Sahabat yang saleh.

(Salman Mardira)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement