Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Allah SWT Begitu Dekat, Kenapa Kita Sering Tak Menyadari?

Allah SWT Begitu Dekat, Kenapa Kita Sering Tak Menyadari?
ilustrasi (stutterstock)
A
A
A

SERINGKALI manusia tidak menyadari bahwa Allah SWT begitu dekat dengannya. Bahkan sering juga menanyakan keberadaan Allah, padahal Dia begitu dekat. Kenapa?

Dalam Alquran Surah Al Baqarah Ayat 186, Allah berfirman “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ‎‎(jawablah) bahwa Aku dekat…”‎

Suatu ketika seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah SAW dan ‎bertanya, “apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat ‎bermunajat, memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-‎Nya?”

Rasulullah SAW terdiam, hingga turunlah ayat 186 Surat Al-Baqarah seperti di atas. ‎

Baca juga: Alasan Abu Jahal Tak Mau Beriman Meski Akui Muhammad sebagai Nabi

“Ayat di atas menegaskan bahwa sesungguhnya kehadiran Allah begitu ‎dekat dengan kita. Ia selalu ada dalam setiap desahan nafas kita. Ia juga ‎senantiasa hadir menyertai setiap derap dan langkah kaki kita. Tidak ada ‎sedikit pun ruang dan waktu yang lepas dari kebersamaan kita dengan-Nya,” kata Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Didi Junaedi seperti dikutip dari laman jaringansantri.com, Jumat (19/6/2020).‎

Dalam ayat lain ditegaskan, “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada ‎urat nadinya.” (QS Qaf: 16). Sungguh, Allah begitu dekat dengan kita, Ia ‎Maha dekat.‎

Ironinya, lanjut Didi, kita sering menganggap bahwa Allah jauh dari kehidupan ‎kita. Kita sering mempertanyakan keberadaan-Nya, terutama ketika berpuluh-‎puluh bahkan mungkin beratus-ratus doa dan permohonan kita panjatkan ‎kepada-Nya, dan kita merasa tak kunjung mendapat jawaban atas ‎permohonan kita tersebut. ‎

Menusia sering secara tidak sadar ‘menggugat’-Nya, ketika beragam ‎persoalan, cobaan dan musibah tak henti-hentinya menimpa kita. Ketika ‎didera sakit berkepanjangan, ketika terus-menerus dililit utang karena kondisi ‎ekonomi yang serba kekurangan, ketika jodoh tak kunjung datang, ketika ‎bertahun-tahun berumah tangga dan tak kunjung dikaruniai keturunan, ‎ketika berpuluh-puluh surat lamaran pekerjaan hanya berujung dengan ‎kekecewaan, di saat seperti itulah kita sering mempertanyakan keadilan Allah.

“‎Kita merasa tidak dihiraukan oleh-Nya. Kita merasa Allah tidak sayang kepada ‎kita. Bahkan yang lebih ekstrem lagi, kita sering menganggap bahwa Allah ‎berlaku tidak adil,” tulis Didi.

Pelbagai persoalan, beragam cobaan dan musibah yang datang silih ‎berganti seringkali membutakan mati hati kita akan limpahan kasih sayang-‎Nya selama ini.

Kita tidak menyadari bahwa kenikmatan menghirup udara ‎segar, kesempatan hidup di dunia, serta beragam fasilitas yang diberikan Allah ‎secara cuma-cuma adalah rahmat dan karunia Allah yang luar biasa besarnya. ‎Sungguh, kita tidak akan mampu menghitung limpahan karunia serta kasih-‎sayang-Nya, demikian menurut keterangan salah satu firman-Nya.‎

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement