Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Patokan Kebahagiaan Seorang Muslim

Ini Patokan Kebahagiaan Seorang Muslim
Ilustrasi keluarga Muslim bahagia. (Foto: Freepik)
A
A
A

KEBAHAGIAAN merupakan kenikmatan dari Allah Subhanahu wa taala. Bahagia adalah manifestasi berharga dari mengingat Allah Ta'ala. Bahkan, ulama terdahulu mengatakan puncak kebahagiaan manusia adalah jika berhasil mencapai tahap mengenal Allah Ta'ala.

Seperti dikutip dari Sindonews, Jumat (10/7/2020), disebutkan juga bahwa kebahagiaan datang bila manusia merasakan nikmat dan kesenangan. Kesenangan itu menurut tabiat dan kejadiannya masing-masing. Allah Subhanahu wa ta'ala telah mengingatkan dalam firman-Nya:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

Artinya: "Andaikan penduduk suatu wilayah mau beriman dan bertakwa maka pasti akan dibuka pintu-pintu berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan ajaran-ajaran Allah. Maka Allah mengazab mereka karena perbuatan mereka sendiri." (QS Al A’raf: 96)

Baca juga: Amalkan Doa Ini Sebelum Mulai Kerja agar Rezekinya Lancar Jaya 

Firman lainnya dari Allah Subhanahu wa ta'ala:

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ

Artinya: "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah. Allah memberikan kepada mereka pakaian, kelaparan, dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." (QS An-Nahl: 112)

Maka itulah agar selalu bahagia, harus istikamah dengan amalan ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan menjalankan aktivitas kehidupan sesuai dengan yang telah dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu aliahi wa sallam.

Tetaplah istikamah untuk senantiasa menjalankan perintah Allah Subhanahu wa ta'ala dan menjauhi larangan-Nya. Juga terus berusaha mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Artinya: "Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang melakukan." (HR Muslim)

Guna mencapai bahagia, manusia juga diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla di dalam Alquran untuk saling mengingatkan agar menaati kebenaran dan kesabaran. Itu menjadi salah satu parameter atau patokan tanda kebahagiaan.

Senantiasa bersemangat terhadap kebenaran dan berusaha terus untuk mencarinya. Selalu gembira, tidak mudah tersinggung ketika diingatkan atas kesalahannya.

Al Imam Rabi' bin Hadiy al Madkhaliy hafizhahullah berkata:

Artinya: "Di antara tanda kebahagiaan, engkau bersemangat terhadap al haq (kebenaran) dan senantiasa mencarinya. Juga engkau gembira apabila diingatkan atas kesalahanmu." (Marhaban Ya Thalib al 'Ilmi)

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa berdoa:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ، أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ، أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ، أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu agar aku tidak sesat atau disesatkan (setan atau orang yang berwatak setan), agar tidak berbuat kesalahan atau disalahi, agar tidak menganiaya atau dianiaya (orang), dan agar tidak berbuat bodoh atau dibodohi." (HR Abu Daud, Tirmidzi, An Nasai, dan Ibnu Majah)

Perlu disadari juga bahwa Allah Azza wa Jalla tidak pernah salah pilih. Apa pun yang telah ditakdirkan menjadi karunia hamba-Nya tetap mendatangi walaupun hamba tersebut sangat lemah. Sebaliknya apa pun segala kejadian yang tidak ditakdirkan menjadi karunia hamba-Nya, maka tidak akan pernah dapat diraih, walau bagaimanapun kekuatannya.

Baca juga: Sejak Usia Berapa Anak Perempuan Wajib Berhijab? 

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَاِ نْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَـغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS An-Nahl: 18)

Maka itulah, sepenat apa pun problem kehidupan, jangan terlarut dalam kerisauan. Hendaknya manusia menunaikan sholat dan bertasbihlah menyebut nama-Nya. Baca dan renungkanlah Alquran sebagai pedoman hidup dan obat hati. Semua masa kelam pasti akan terlewati, dengan sabar dan keyakinan penuh.

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkat:

من وَطَّنَ قلبَه عند ربه سكن واستراح، ومن أرسله في الناس اضطرب واشتد به القلق

Artinya: "Barang siapa memfokuskan hatinya kepada Rabb-nya maka ia akan tenang dan nyaman. Dan barang siapa melepaskan hatinya kepada manusia maka ia akan goncang dan sangat gelisah."

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement