Saat berada di puncak Marwah di tengah kelelahan dan hampir putus asa, Hajar mendengar ada suara. Ia akhirnya menuju ke arah Ismail. Betapa kagetnya ia melihat ada air yang muncul dari tanah yang digesek Ismail dengan tumitnya.
Riwayat lain menyebutkan saat itu malaikat Jibril ikut mengais tanah dengan sayapnya di dekat Ismail hingga air pun keluar memancar. Air inilah yang kemudian disebut zamzam, air tebaik di muka bumi yang belum pernah kering. Zamzam artinya banyak atau melimpah.
Jibril berkata, “janganlah kamu takut ditelantarkan, karena di sini adalah rumah Allah, yang akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya.”
Hajar dan Ismail kemudian meminum air itu. Dari sumber itulah, keduanya bertahan di Hijaz.
Saat Ismail sudah remaja, Nabi Ibrahim kembali ke Hijaz menemui istri dan anaknya. Suatu malam, ia bermimpi diperintahkan oleh Allah menyembelih anak kesayangannya itu.
Ibrahim menyampaikan mimpinya itu ke Ismail. Ismail meminta ayahnya melaksanakan perintah. Ia siap dikurbankan kalau atas suruhan Allah.
Ibrahim membawa Ismail ke sekitar Mina. Dalam perjalanan sempat tiga kali digoda syaitan, tapi Ibrahim teguh dengan perintah Tuhan. Tiba di sebuah lokasi, Ismail langsung ambil posisi siap disembelih. Ibrahim pasrah karena Allah dan meletakkan pisau di leher sang anak.
Tiba-tiba Allah mengutus malaikat Jibril dan memberikan seekor domba kepada Nabi Ibrahim dan Ismail, disertai perintah untuk mengorbankannya. Akhirnya Nabi Ismail selamat, Nabi Ibrahim memotong domba itu. Peristiwa ini kemudian diabadikan dalam Alquran dan menjadi hukum ibadah kurban.
Setelah berkuban, Allah memerintah Ibrahim bersama Ismail membangun Kakbah di atas pondasi yang sudah ada sejak dulu. Keduanya pun mencari batu-batu lalu menyusunnya. Lalu, turun perintah berhaji.
Ibrahim memiliki dua orang anak yang kemudian diangkat menjadi nabi Allah. Selain Ismail, adalah Nabi Ishaq yang lahir dari Sarah.
Nabi Ishaq tinggal di Syam dan menjadi cikal-bakal bangsa Yahudi. Sedangkan Nabi Ismail menetap di Hijaz. Dari keturunannyalah lahir Nabi Muhammad SAW, rasul terakhir dan penutup risalah kenabian.
(Salman Mardira)