Doa ibu Juraij benar-benar terjadi, sekian waktu kemudian ada wanita tunasusila yang merelakan tubuhnya dijamah seorang penggembala domba, hingga ia mengandung.
Setelah perutnya membesar dan melahirkan, masyarakat menginterogasinya. Jabang bayi itu hasil hubungannya dengan siapa?
Baca juga: Yuk Perbanyak Baca Tahlil di Hari Jumat, Ini Keistimewaannya
Wanita tadi mengatakan bahwa anak itu adalah hasil hubungan gelapnya dengan Juraij sang rajin ibadah.
Ketika massa mendekati Juraij di tempat ibadahnya, mereka mengamuk dan menghancurkan bangunan ibadah Juraij.
"Ada apa dengan kalian ini," tanya Juraij yang tidak tahu-menahu permasalahannya.
"Kau telah berzina dengan wanita itu. Dia sekarang telah melahirkan anakmu," jawab mereka.
"Mana anak itu?" tanya Juraij.
Massa kemudian membawa anak tersebut kepada Juraij.
Setelah si anak dihadirkan, Juraij mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat. Usai sholat, ia mendatangi anak yang dituduhkan miliknya itu.
"Hei, bayi. Anak siapa kau?" tanya Juraij.
"Aku anak dari seorang penggembala domba," jawab bayi tersebut yang tiba-tiba bisa berbicara.
Seketika massa terhenyak, mereka banyak alasan. Bayi yang masih digendong itu sudah bisa berkata-kata.
Baca juga: Sudah Bernazar untuk Berkurban, Wajibkah Menunaikannya?
Kisah ini betapa menunjukkan agungnya urusan kita kepada orangtua. Ketika kita berada pada posisi di atas, ketika sedang sholat lalu orangtua memanggil, menurut keterangan ulama tindakan yang kita ambil harus diperinci.
Kalau sedang sholat sunah, jika kita tidak menjawab panggilan mereka tidak marah, maka sempurnakan saja sholat kita.
Namun jika kita melanjutkan sholat dan tahu mereka akan murka, batalkan sholat lalu penuhi panggilannya.
Sedangkan ketika sholat yang kita jalankan adalah sholat fardhu maka tidak diperkenankan membatalkan sholat.
Wallahu a'lam.
(Hantoro)