JAKARTA - Islam menganjurkan agar umat Islam dapat mengenal satu sama lain, menjadi berteman bahkan bersahabat. Namun sahabat yang bagaimanakah yang harus didekati.
Ustaz Sofyan Chalid Ruray dalam pesannya yang diterima Okezone, Senin (14/12/2020) menyebutkan:
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
Baca Juga: Jangan Menyepelekan Keutamaan Membaca Basmalah dan Hamdalah
“Perumpamaan teman duduk yang baik dan yang jelek, seperti berteman dengan penjual minyak wangi dan pandai besi; tidak akan luput untukmu dari penjual minyak wangi, apakah engkau membeli minyak wangi tersebut atau engkau mencium harumnya. Adapun berteman dengan pandai besi, dapat membakar badanmu, atau pakaianmu, atau engkau mencium darinya aroma yang buruk.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Musa radhiyallahu’anhu]
Al-Imam Maimun bin Mihran rahimahullah berkata,
"Aku dapati kebaikan hatiku dalam bermajelis bersama para ulama." (Jaami' Bayaanil 'Ilmi wa Fadlih, 1/221)
Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
Baca Juga: Hasad Penyakit Hati Paling Berbahaya, Hindari Agar Tak Alami Kufur Nikmat
"Saudaramu adalah yang menasihatimu, mengingatkanmu serta menegurmu, dan bukanlah saudaramu yang tidak memperhatikanmu, berpaling darimu serta menjilatmu, akan tetapi saudaramu yang hakiki adalah yang selalu menasihatimu, memberi wejangan kepadamu, mengingatkanmu serta mengajakmu kepada Allah." (Al-Fatawa, 14/21)