Wassalamualaikum."Tahukah kalian, siapa orang ini?" tanya Ali kepada orang-orang yang hadir. "Dia adalah Khadhir."
Ada dua hadis lagi yang serupa dengan hadis ini, yang semuanya bersumber dari Ali ibn Abi Thalib r.a. dan diteruskan oleh cucunya, Ali ibn Husain, turun ke Muhammad ibn Ali, dan dilanjutkan oleh Ja'far ibn Muhammad.
Kemudian dari Ja'far disebarkan oleh Abdullah ibn Maimun al-Qaddah, Muhammad ibn Ja' far dan Ali ibn Abi Ali al-Hasyimi. Tetapi para pakar hadis telah mencatat ketiga nama tersebut dalam daftar orang-orang yang tidak bisa diambil hadisnya.
Adapun Muhammad ibn Ja'far as-Shidiq adalah saudara Musa al-Kazhim, sama-sama putra Ja'far as-Shadiq. Dia menerima hadis dari ayahnya dan dari orang lain.Sedangkan yang menyambung hadis darinya di antaranya adalah Ibrahim ibn Mundzir. Dia mengajak umat Islam di Madinah dan Makkah untuk mengangkatnya sebagai khalifah pada tahun 200 H. Dia menunaikan ibadah haji dan orang-orang membaiatnya sebagai khalifah. Tetapi kemudian ditangkap oleh al-Mu'tashim (putra Harun ar-Rasyid) dan dibawa untuk dibawa dan diserahkan kepada saudaranya, Khalifah Abdullah al Ma'mun di Khurasan, tetapi keburu wafat di Jurian pada tahun 203 H.
Setelah tertangkap, Muhammad ibn Ja' far masih sempat berpidato. "Wahai manusia. Aku telah menyampaikan kepada kalian hadis-hadis yang aku palsukan"
Mendengar pengakuan itu, orang-orang menyobek buku-buku yang berisi hadis-hadis yang mereka terima dari laki-laki 70 tahun itu. Al-Bukhari bilang, "Saudaranya yang bernama Ishaq lebih bisa dipercaya daripada dia."
Kedua.
Ada lagi hadis serupa dengan yang di atas yang sa- nadnya berujung pada Abdullah ibn Umar r.a., dia berkata; Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar datang terus masuk ke dalem.