JAKARTA- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak menghidupkan kembali Al-Hujarat etics dalam membangun keadaban publik.
Dia menilai saat ini selain karena politik, kehadiran media sosial juga membuat nilai-nilai Islam kian terdistorsi. Media sosial telah membuat masyarakat bernapas pendek dan miopik, sehingga mudah terbelah.
Dalam situasi seperti ini, kata Haedar Nashir, menilai perlu dihidupkan kembali nilai-nilai akhlak qur’ani. Hal ini guna menghadirkan masyarakat yang beretika dalam kehidupan media sosial
Baca Juga: Apa Itu Syirik Akbar dan Syirik Asgar, Simak Penjelasannya
“Kita perlu menghidupkan Al-Hujarat etics dalam membangun keadaban publik,” katanya dikutip dari website resmi PP Muhammadiyah, Senin (25/1/2021).
Haedar menyampaikan etika dan keadaban publik di Indonesia terdistorsi karena pertarungan politik yang keras. Bahkan cenderung menyisakan masalah bagi masyarakat.
Baca Juga: Lagi Lelah atau Kesal, Suami Tetap Jaga Kata-Kata Terhadap Istri
Ketika pesta pora politik telah selesai di tingkat elite, ada berbagai residu konflik yang terus direproduksi di tataran masyarakat. Hal ini membuat kehidupan sosial menjadi sumpek. Akibatnya agama yang dibawa oleh kekuatan Islam arus utama moderat terhambat oleh konflik politik.
“Ketika agenda keprajuritan jadi arus dalam masyarakat, maka agenda-agenda besar untuk membangun peradaban dan membangun keadaban publik menjadi terhambat, terdistorsi oleh agenda-agenda seperti ini,” ujarnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran