“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih).
4. Bermesraan dan berhubungan badan dengan istri itu berpahala dan bernilai sedekah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hubungan intim antara kalian adalah sedekah”. Para sahabat lantas ada yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu malah mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada wanita yang haram, kalian mendapatkan dosa? Maka demikian pula jika kalian bersetubuh dengan wanita yang halal, kalian akan mendapatkan pahala” (HR. Muslim no. 1006).
5. Istri adalah pendukung suami untuk menjadi tambah shalih dan bersama-sama mencari surga.
Karena jika Anda ingin menjadi orang yang shalih, maka anda butuh teman yang bisa menguatkan. Sulit jika hanya bersendirian.
Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman:
“Maka tetap istikamah-lah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) diperintahkan kepada orang yang bertaubat bersamamu ” (QS. Hud: 112)
Maka carilah istri yang shalihah supaya bisa menguatkan kita untuk istiqamah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Keadaan agama seseorang dilihat dari keadaan agama teman dekatnya. Maka hendaklah kalian lihat siapa teman dekatnya” (HR. Tirmidzi, ia berkata: ‘hasan gharib’).
Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa menikah, ia telah menyempurnakan setengah agamanya. maka hendaknya ia bertaqwa kepada Allah untuk setengah sisanya” (HR. Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Ausath [1/1/162], dihasankan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Ash-Shahihah [199-202]).
Dan masih b
(Vitrianda Hilba Siregar)