JAKARTA - Puasa Ramadhan 2021 yang sebentar lagi akan datang harus disikapi sebagai bulan revolusi diri, termasuk revolusi dalam menerima informasi.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH Miftachul Akhyar, mengatakan, Ramadhan menjadi momentum untuk revolusi kejiwaan, revolusi kerohanian. Sehingga selesai Ramadhan akan memberikan solusi baru.
"Sehingga solusi mencegah dari kiranya ada berita dan konten yang merusak tatanan kehidupan kita,โ kata dia dikutip dari laman MUI, Kamis (18/3/2021) . Hal ini dikatakannya saat Halaqah Program Tayangan Ramadhan 1442 H Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga:ย Suntik Vaksin Covid-19 saat Ramadhan, MUI : Tak Batalkan Puasa, tapi Sebaiknya Malam
Sebagai manusia yang diberikan kemuliaan lebih banyak dan kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk lainnya, Kyai Miftah mengingatkan agar umat Muslim mampu menahan diri untuk tidak memenuhi ajakan hawa nafsu yang seringkali menggoda manusia setiap saat. Termasuk dalam penyebaran berita hoax yang saat ini marak sekali beredar.
โJika kita sudah tau siapa kita sebagai manusia dan siapa yang kita layani, lalu masih memuaskan nafsu melalui penyebaran berita hoax, maka betapa rendahnya kita,โ ungkapnya.
Baca Juga:ย Pencuri Terjelek dalam Sholat, Ini Ciri-Cirinya
Dalam momentum Ramadhan tahun ini, dia berpesan agar umat Muslim mampu menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk revolusi kejiwaan, dan menjadi manusia lebih baik lagi dengan menebar kebaikan dan menjaga diri dari menerima dan menyebarkan berita berita yang sifatnya dapat merusak kehidupan. โSelesai ramadhan kita bisa menjadi manusia baru, menjadi manusia yang baik dengan pemberitaannya dan bisa mencegah dari berita yang merusak kehidupan,โ ujarnya.ย
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran